Riswan Mura Calon Gubernur Lampung Mengajak Membenahi Daerah Lampung

Tulang Bawang, AgaraNews,com //Sejatinya kita harus kembali kepada jati diri leluhur kita, dimana dahulu nenek moyang kita memiliki satu kejayaan yang gemilang, dengan di buktikan adanya kerajaan, adat istiadat, adanya agama, adanya aksara, adanya senjata, adanya wilayah, adanya ekonomi kerakyatan, dll.

Dahulu nenek moyang kita sudah ekspor seluruh hasil bumi seperti lada hitam, kopi, pisang, dll, dengan dibuktikan di Lampung rata-rata memiliki rumah adat besar-besar, rata-rata permanen, bahkan gentengnya terkenal dari genteng Palembang, Sumatera Selatan serta tukangnya dari meranjat.

Sekitar pada tahun 1930 sebelum merdeka orang Lampung sudah menerima saudaranya dari Pulau seberang, yaitu Jawa barat, Jawa tengah, Jawa Timur, untuk masuk menjadi anggota keluarga di Lampung di transmigrasikan oleh kolonialisme, dengan penempatan pertama di daerah Kabupaten Lampung Selatan. Transmigrasi sampai terakhir tahun 1986-1988 dan yang terakhir adalah di wilayah Kabupaten Tulang Bawang yang saat itu masih masuk wilayah Kabupaten Lampung Utara. Dengan tokoh adat Marga tegamo’an memberikan hibah tanah seluas 58.000 Ha. untuk keluarga kita, warga transmigrasi.

Sampai saat ini kita semua mendambakan kehidupan sehari-hari makmur, sejahtera, makmur, aman, berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Namun apa yang terjadi kondisi hari ini masih jauh dari apa yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.

Masih banyak kegaduhan politik, kesenjangan sosial, konflik agraria, konflik suku, paham-paham agama yang tak sejalan dengan ideologi Pancasila, pengaruh narkoba merajalela, begal motor masih banyak, infrastruktur jalan kebanyakan rusak parah, CSR perusahaan tidak ada, pola kemitraan dengan pabrik perusahaan tidak dijalankan, ada indikasi keberpihakan pemerintah daerah terhadap situasi ini, oknum pejabat rata-rata kaya raya punya harta puluhan Milyar Rupiah.

Ini bagi kami sebagai anak putra leluhur Pendiri Peradaban adalah sebuah degradasi moral, dan kehancuran peradaban manusia. Coba lihat masyarakat pribumi asli yang ada di bantaran sungai, baik di sebatin dan pepadun maupun transmigrasi yang di pedalaman, kondisi masih parah dan jauh dari nilai-nilai kemerdekaan rakyat.

Provinsi Lampung adalah pintu gerbang Pulau Sumatra yang menghubungkan antara Pulau Jawa, dengan jumlah penduduk 9.176.546, luas wilayah Provinsi,33.575.41km. Dengan kondisi saat ini jujur sangat memprihatikan dimana posisi Daerah Provinsi Lampung sedang diserang oleh netizen dari mana-mana bahkan internasional, mendapatkan kecaman yang kurang baik yang sedang terjadi di publik, Serta saat ini lebih ironisnya Provinsi Lampung menjadi Provinsi termiskin ke -11 dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, kalau di Pulau Sumatera adalah termiskin No-3. Maka dari itu dapat kami simpulkan bahwa, ada kejayaan nenek moyang kita dahulu sehingga tercipta peradaban manusia yang moderat, pluralisme, toleransi, kaya raya, punya agama, punya negara hasil perang melawan kezholiman Belanda atau penjajah negeri, sehingga tanggal 17-08-1945 negara kita Merdeka.

Kehancuran peradaban manusia masa kini dengan beberapa hal yang kami sampaikan di atas, namun jika ada pihak-pihak meminta data-data dan fakta maka kami siap akan menunjukkan satu persatu dimana letak geografis dan realita yang terjadi di masyarakat Lampung.

Saat ini kami mengajak semua tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh organisasi, tokoh politik, seluruh elemen masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran diri, untuk menjadi bagian dari ikhtiar atau perjuangan mulia ini, dengan membantu tenaga, pikiran, harta benda, serta doa-doa mustajab yang untuk disampaikan kepada Allah SWT .

Dengan demikian tugas berat yang diberikan oleh leluhur kepada saya melalui pesan tersirat untuk memberikan motivasi, inspirasi, Inovasi serta memberikan rasa keadilan, kemakmuran, kedamaian, persaudaraan, kerukunan umat beragama, ekonomi kerakyatan yang maksimal.

Tentunya dengan segala keterbatasan yang kami miliki sehingga kami sangat mengharapkan uluran tangan dari para tokoh, baik lokal maupun nasional agar mendukung sepenuhnya visi misi mulia kami, dengan membangun peradaban manusia yaitu Lampung Taman Syurga atau Lampung Sai Kayow Rayow/Gemah Ripah loh Jinawi.Tiada kata yang pantas kami ucapkan hanya ribuan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu perjuangan kami, sehingga sudah kami mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2023.

Saat ini kami sedang fokus membangun masjid, rumah ibadah, ekonomi kerakyatan, permodalan petani, UMKM, pinjaman pansiunan PNS Polri-TNI, majelis thoriqoh Qodiriah wa Naqsyabandiyah, menggerakkan petani jagung, cabe, tomat, padi, peternak, home industri rumah tangga, pembiayaan untuk orang putus sekolah SI,S2,S3. Pupuk organik yang murah kualitas terjamin, pengobatan alternatif, advokasi hukum. Dan itulah wujud kontribusi terhadap rakyat, walau kendati kami banyak ujian, banyak gangguan, dan apa yang kami lakukan mungkin belum sempurna, terkadang masih ada kegagalan, dan ketidak sempurna dari kami.(Darsani)