Agaranews.com Dua hari di Aceh tengah, Anggota Komisi IV DPR RI Ir H TA Khalid MM mengakhiri kegiatannya meninjau Rumah Produksi Cerutu Gayo milik Pak Salmi di Kampung Kayu Kol Kecamatan Pengasingan Kabupaten Aceh Tengah Pada Minggu, (27/12/2020).
Pemilik Rumah Produksi Gayo Mountain Cigar Salmi menyebut secara tradisional tembakau Gayo cukup dikenal karena aroma dan citarasanya bahkan pernah mengalami masa keemasan pada tahun 80-an. Namun kemudian meredup seiring dengan melonjaknya permintaan kopi di era itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dulu ditahun 70-80an, di Tanah Gayo ini terkenal toke bako. Pada masa itu hampir tidak pernah kita kenal toke kopi, Kini masa itu sepertinya akan bangkit kembali, seiring dengan maraknya permintaan tembakau Gayo beberapa waktu belakangan ini,” cetusnya.
Sementara itu Anggota Komisi IV DPR RI Ir H TA Khalid MM menyebut sebagai wakil rakyat, kami berkewajiban menampung aspirasi masyarakat di dapil dalam meningkatkan ekonomi produktif dan kesejahteraan mereka, meskipun geliat budidaya, produksi dan industri pengolahan tembakau menunjukan tren yang positif, masih banyak kendala yang dihadapi pelaku usaha tanaman tembakau mulai dari hulu ke hilir.
“Produktifitas tanaman tembakau mulai dari hulu hingga ke hilir perlu mendapat sentuhan ekstra dari banyak pihak, agar memberikan manfaat ganda bagi pelaku untuk menjalankan usahanya secara serius,” kata TA Khalid yang juga Ketua DPD Gerindra Aceh..
Selain itu saat ini cukai rokok terbesar di Sumatera adalah cukai rokok Gayo Mountain Cigar (GMC) atau Cerutu Gayo.
Cerutu ini memiliki 42 aroma yang berbeda hingga rasa menthol, Tutup TA Khalid.
