Kutacane, Agara News.com Tim Survei Jembatan jalan provinsi menghubungkan Aceh Tenggara ke Wali Kota Subussalam yang di pimpinan Wakil Bupati Aceh Tenggara,Tgk, Bukhari Buspa bersama sekda Setempat Ridwan sekedang, Selasa (12/1)2021 terjebak longsor satu malam di lokasi kecamatan Lauser ketika saat meninjau serta menyurpei jembatan arah menuju walikota subussalam, kata sekda Aceh Tenggara ketika di Komfirnasi wartawan daerah setempat via telepon selular mendampingi wakil Bupati Aceh Tenggara ke lokasi pembangunan jalan muara Situlen kecamatan Lauser – menuju gelombang walikota subussalam itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijelaskannya bahwa tim survei itu terdiri dari Asisten III, Bappeda, Inspektorat,Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR),Dinas pertanahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),Dinas Perindagnaker, dan Bagian Umum sekda Kab Agara, papar sekda Agara itu.
Pada poin penjelasan sekda itu katakan bahwa sebelumnya pihak Pemkab Agara dan pihak walikota subussalam telah ada Rapat Kordinasi kesepahaman menyepakati dan menanda tangani kesepahaman bersama, terkait percepatan pembangunan jalan tembus muara setulen- Gelombang yang juga ruas jalannya provinsi Aceh itu sebut beliau 80,28 kilometer belum tuntas, tegasnya.
Oleh karena itu jelas sekda Agara itu tahap penyelesaian akan di selesaikan itu terdiri jalan provinsi menuju subussalam itu 51,79, km dan 17 km sudah di aspal serta 25 km tahap pengerasan dan 9,79 belum tembus, dan tetapi di batas wilayah kota subussalam 28,49 km, ujar sekda tambahkan.
Lebih lanjut jelas sekda Agara itu bahwa jarak tempuh kabupaten Aceh Tenggara selama ini 6 jam kini dapat nanti di capai 3 jam saja sehingga dampak positip menunjang hamparan ekonomi kedua kabupaten sangat potensi sekali, ujarnya, berhubung kecamatan Lauser Agara juga penghasil kemiri kakau, perikanan, pertanian karet dan lainnya dapat lebih maju lagi, katanya.
Selanjutnya terkait TNGL, dan lingkungan hidup telah memberikan kontribusi rekomendasinya karena juga Agara pun mendapat aset pendapatan dari parawisata buat daerah ini tetap di jaga kelestariannya ujar beliau, dan kecamatan Lauser terdiri dari 23 desa itu tetap terjaga oleh rakyatnya demi kesejahteraannya.
Sementara itu juga beberapa pengamat dari kalangan netral LSM Green Montain Agara tidak mau tulis jati diri di gedung PWI Agara Kutacane itu Ajung jempol Pemerintahan “Rabu”, telah menulis tinta emasnya buat isolasi ke Subussalam ini sejak zaman Belanda ada lewat darat dan kali Alas menuju gelombang dan laut Singkil Subussalam kini lahir kembali,Meskipun tidak sehebat kabupaten Gayo Lues proyek Multiyers lebih kurang” 700 milyar” ,disana di beberapa ibu kota kabupaten hingga pinding Lokob menuju Sumut. Kata sejum lah sumber itu.(Sadikin).