Kutacane | agaranews.com
Dewi br Karo dan Tijaah warga Desa Rikitbur 1 Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara pertanyakan bantuan rumah di Baitul Mal belum juga kunjung di bangun.
pada tanggal 11 Januari 2022,, masyarakat mengungkapkan ada nya dugaan yang di proleh aparat desa,, sebidang rumah layak huni
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rikit bur 1,, kecamatan bukit Tusam aceh Tenggara,, kedua ibuk dan nenek mengungkapkan perilaku aparat desa,, yang pernah trucap dari mulutan sekdes desa,, setelah di tanyakan sebidang rumah bantuan namun” sekdes desa mengatakan dalam ke adaan gugup sehingga cepat meninggalkan aku” sedangkan,, sebelum nya,tim pemantau dari pihak baitulmal mengambil poto sehingga melihat keadaan ku, dan menanyakan tentang rumah yang ku tumpangi,,
namun aku menjelaskan sebenar nya,, rumah ini milik kilang nacara dan aku merawat rumah ini untuk sementara sebelum aku memiliki rumah pri badiku,,atas perhatian milik kilang nacara saya sangat bersukur meskipun janji yang ku tunggu dari aparat desa,, namun saya merasa terkesan” mengenai ucapan aparat desa begitu harum dan lembut sehingga menusuk janji palsu,, setelah aku dengar kabar di desa orang lain tentang bangunan yang telah di salurkan dari pihak bantuan baitulmal,, aku merasa malu dan menanggung kerugian,, nah” sebar nya” informasi dari kawan seiring atau teman kerjaku,, mengatakan tentang rumah layak huni, akan aku trima dengan waktu yang singkat,, namun aku merasa gembira setelah berita yang di lontarkan kawan kerja ku,, setelah itu ada seseorang menemuiku,, dan ia mengatakan dimana tempat rumah yang akan di bangun” dan rumah yang ibuk miliki ini siapa yang punya,, nah saya jawab ini yang punya milik kilang nacara namun di tanya lagi,, ibuk kalau gak ada lapak rumah ibuk,, kami gak bisa salurkan bantuan,, nah saya jawab,,
lapak rumah ada tapi milik orang tua ku” itu juga sebenar nya milik aku,, dari warisan orang tua,, namun bila pasti pembangunan akan di lakukan bisa saya urus,, ujar ibuk,,,
namun saya di suruh untuk bersihkan lahan di mana tempat pembangunan yang akan di tetapkan nantinya,, setelah itu aku merasa gembira”kerjakan lahan dan aku mengeluarkan uang sebesar Rp 500,000 untuk tebang pohon rambutan dan jengkol,, nah beberapa hari kemudian,,ada saya lihat berapa kubik,, matrial dekat lahan yang ku bersihkan dan aku menduga,, kebenaran akan ku Terima dengan sebenar nya” namun hati mulai *senang*” gembira,, akan tetapi sampai *kini* aku merasa kecewa sehingga menanggung kerugian,, akibat janji manis teryata merasa terhina sebab, jengkol dan rambutan biasa saya hasilkan di setiap musim nya kini menjadi musnah,, harapan kepada seluruh media bisa dapat bantu tidakan ini,, (liputan ali alatas)