Aceh Singkil – agaranews.com || Aksi pematokan lahan perkebunan kelapa sawit milik PT Socfindo kembali berlanjut. Kali ini, giliran warga Kecamatan Gunung Meriah yang turun langsung ke lapangan pada Rabu (10/9/2025) sore.
Pantauan di lapangan menunjukkan, warga memasang patok dari batang kelapa sawit yang dilumuri cat merah di beberapa titik lahan, dengan jarak sekitar 10 meter antarpatok. Lokasi pematokan berada di kawasan Simpang PHR, Desa Tunas Harapan, Kecamatan Gunung Meriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi berjalan tertib tanpa ada perlawanan dari pihak perusahaan. Sejumlah aparat TNI dan Polri berjaga serta memantau situasi, sementara beberapa karyawan PT Socfindo ikut menyaksikan.
“Sudah lima belas patok,” ujar salah seorang warga sembari mengecek kembali nama-nama yang ditulis di setiap tanda batas.
Hingga kegiatan berakhir, pihak pemerintah daerah belum terlihat hadir di lokasi.
Aksi pematokan ini disebut sebagai lanjutan dari gerakan serupa yang sebelumnya dilakukan warga Kecamatan Simpang Kanan. Rangkaian aksi warga tersebut muncul setelah masa berlaku Hak Guna Usaha (HGU) PT Socfindo resmi berakhir pada 31 Desember 2023.
Meski perusahaan telah mengajukan perpanjangan izin, hingga kini pembaruan HGU belum juga terbit. Hal inilah yang memicu warga melakukan klaim dan pematokan ulang atas lahan yang mereka anggap sebagai milik masyarakat.
Dengan berlanjutnya aksi di Gunung Meriah, ketegangan terkait status lahan PT Socfindo diperkirakan akan terus bergulir. Warga mendesak agar pemerintah segera memberikan kepastian hukum terkait status HGU tersebut, demi menghindari konflik lebih besar di kemudian hari.@