Rakyat Mengecam Pemberitaan Miring Media Asing Pada Hut TNI ke-80 di Monas

ABDIANSYAH,SST

- Redaksi

Rabu, 8 Oktober 2025 - 22:24 WIB

5058 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 8 Oktober 2025 — Ribuan warga memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80. Antusiasme masyarakat begitu tinggi, tampak dari kehadiran berbagai lapisan rakyat dari seluruh penjuru Jabodetabek. Namun, di tengah euforia perayaan ini, muncul narasi dari sejumlah media asing yang dinilai tidak akurat dan cenderung menyesatkan. Beberapa pemberitaan internasional menyoroti acara tersebut dengan sudut pandang negatif, menyebut adanya “militerisasi ruang publik” dan “ketidaksiapan aparat.”

Narasi tersebut ditanggapi dingin oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Al Washliyah (PW GPA) Provinsi DKI Jakarta melalui ketuanya, Dedi Siregar.

“Apa yang kami lihat di lapangan justru sangat berbeda dengan pemberitaan yang beredar di luar. Kami menyaksikan suasana yang sangat meriah serta penuh semangat nasionalisme. Segelintir media asing yang memberitakan HUT TNI di Monas dengan narasi menyesatkan jelas tidak melihat kenyataan. Mereka tidak tahu apa-apa soal semangat rakyat Indonesia,” ujar Dedi Siregar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dedi menilai, propaganda media asing merupakan upaya pihak luar untuk memengaruhi opini publik, mengubah persepsi, dan memanipulasi informasi demi mencapai tujuan politik, ekonomi, atau militer tertentu. Propaganda semacam ini disebarkan melalui berbagai saluran — mulai dari surat kabar, televisi, radio, hingga media sosial dan platform daring lainnya. Tujuannya, menciptakan ketidakstabilan politik dan sosial dalam negeri, memengaruhi hasil pemilihan umum, memperkuat narasi politik tertentu, bahkan mendukung agenda geopolitik negara pengirim propaganda.

Ketua PW GPA DKI itu mengkritik sejumlah media asing yang dinilainya tidak adil dalam memberitakan parade HUT TNI ke-80 di Monas. Media-media tersebut, katanya, menyoroti adanya “lemahnya koordinasi di lapangan,” padahal hal itu tidak berdasar.

“Kami angkat bicara karena informasi dan pemberitaan yang disampaikan cenderung menyudutkan. Apalagi framing yang dibangun seolah-olah TNI lemah, padahal TNI adalah alat pertahanan negara yang kokoh dan profesional,” tegasnya.

Dedi menambahkan, media asing kerap hanya menyoroti sisi buruk Indonesia tanpa memberi ruang bagi kabar baik atau pencapaian positif. Pemberitaan mereka tidak berimbang dan cenderung melakukan framing negatif terhadap kondisi nasional. Menurutnya, hal itu merupakan pelanggaran terhadap prinsip etika jurnalistik yang berlaku di Indonesia. Ia pun menyerukan agar Dewan Pers dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengambil langkah tegas terhadap media asing yang melakukan peliputan secara tidak proporsional dan merugikan bangsa.

“Kami mengecam keras narasi dan pemberitaan media asing yang menuding pelaksanaan dan koordinasi HUT TNI ke-80 di lapangan lemah. Berita itu sangat tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Kami menilai, mereka sengaja merekayasa informasi untuk menyesatkan publik. Media seharusnya menyampaikan fakta, bukan menebar kepentingan negara asing yang ingin merusak citra TNI,” pungkas Dedi.

Padahal, faktanya di lapangan justru menunjukkan hal sebaliknya. Koordinasi teknis dalam penyelenggaraan HUT TNI ke-80 berlangsung matang dan tertib. Tak ada miskomunikasi, dan semua berjalan dengan baik. Masyarakat pun tetap menunjukkan dukungan dan rasa hormat yang tinggi kepada TNI sebagai garda pertahanan negara.

PW GPA DKI menilai, narasi-narasi yang disorot beberapa media asing tersebut tidak akan memengaruhi semangat dan persepsi rakyat terhadap institusi TNI.

“TNI milik rakyat, bekerja untuk rakyat. HUT TNI bukan sekadar seremonial, melainkan cerminan kekuatan, pengabdian, dan kedekatan militer dengan masyarakat,” tutup Dedi Siregar. (*)

Berita Terkait

LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN
Menuju MUNAS SWI 2026: Gerakan Nasional Pers Mengabdi untuk Negeri
Bupati Aceh Tenggara Bersilaturahmi dengan 25 Pendeta: Tegaskan Komitmen Pemerintah Dukung Kerukunan dan Program Keagamaan
Masjid Agung Meulaboh: Simbol Peradaban dan Spiritualitas Aceh Barat, Jadi Saksi Hangatnya Silaturahmi SWI
CIC Dukung Langkah Satgas KPH Tagih Denda Pemilik Lahan Sawit
Sanksi Hukum Buat Samhori Ade Disorot CIC Hukum Tajam ke Lawan, Tumpul ke Kejaksaan
Pelantikan DPD SWI Nagan Raya Disusul OOK dan Diklat Jurnalistik: Meneguhkan Peran Wartawan Sebagai Garda Terdepan Kebenaran
CIC Ingatkan Kejagung Jangan Masuk Angin Usut Kasus Rudiyanto Tjen

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 23:21 WIB

Perkuat Ketahanan Kesehatan , PDNU dan LEMHANAS Kolaborasi Di NU Medical Summit 2025

Jumat, 10 Oktober 2025 - 22:27 WIB

Pangdam I/BB Tinjau Markas Yonarmed 2/105 KS, Tekankan Perawatan dan Pembenahan Fasilitas Satuan

Jumat, 10 Oktober 2025 - 22:14 WIB

Pasukan Hebat Tak Pernah Mundur, Komandan Satuan Brimob Sumut Berikan Motivasi

Jumat, 10 Oktober 2025 - 21:59 WIB

Polsek Serbalawan Menggelar Jumat Berkah dan Jumat Curhat, Polri Dekat dengan Warga Lewat Aksi Sosial dan Dialog Kamtibmas

Jumat, 10 Oktober 2025 - 21:55 WIB

Sat Lantas Polres Simalungun Gelar Patroli Blue Light, Tekan Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Malam Hari

Jumat, 10 Oktober 2025 - 21:47 WIB

Wajo dalam Sorotan : Penegakan Hukum yang Dinilai Lamban dan Tidak Tegas

Jumat, 10 Oktober 2025 - 21:42 WIB

Satgas TMMD Boyolali Mulai Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Desa Candi

Jumat, 10 Oktober 2025 - 21:38 WIB

Babinsa Bersama Warga Kerja Bakti Bangun Talud Irigasi, Dukung Kelancaran Pengairan Sawah

Berita Terbaru

HUMBANG HASUNDUTAN

Gandeng APH, Rutan Humbahas Gelar Razia Bersama

Jumat, 10 Okt 2025 - 23:07 WIB