Aceh Singkil, agaranews.com – Gedung DPRK Aceh Singkil mendadak riuh pada Kamis (4/9/2025) saat aliansi mahasiswa dari STAISAR, HMI, dan PMII turun ke jalan.
Mereka menyuarakan aspirasi terkait isu nasional dan lokal dengan semangat tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan membawa spanduk “Aceh Singkil Gelap”, mahasiswa menyampaikan tuntutan, dipimpin Koordinator Aksi Aidil Syahputra.
Fokus utama adalah mendesak percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi.
“Kami geram dengan koruptor! RUU Perampasan Aset harus segera disahkan,” tegas Aidil.
Selain itu, mahasiswa menyoroti masalah infrastruktur, dugaan tindakan represif aparat, serta pengadaan barang mewah yang dianggap tak prioritas.
Aidil juga mengungkap adanya indikasi intimidasi terhadap peserta demo.
Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, berjanji akan memperbaiki jalan dan meminta peserta PPPK bermasalah untuk mengundurkan diri. Namun, ia meminta kritik tidak ditujukan secara pribadi.
Massa aksi menyampaikan 11 poin tuntutan, termasuk transparansi anggaran DPR, pengawasan terhadap pelaksanaan syariat Islam, pembentukan tim Pansus terkait dana CSR dan izin HGU perusahaan, serta reformasi kepolisian.
Ketua DPRK Aceh Singkil, Amaliun, berjanji akan menindaklanjuti tuntutan tersebut. Aksi ini diwarnai orasi semangat dan aksi joget sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja wakil rakyat. @.