Kutacane — agaranews.Com_ Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan dasar, khususnya di bidang kesehatan bagi aparatur pemerintahan desa. Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan Sosialisasi Kepesertaan BPJS Kesehatan bagi para Penggulu (Kepala Desa) dan Perangkat Kute, yang digelar pada Senin, 8 September 2025, bertempat di ruang Ofroom Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tenggara.
Kegiatan penting ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Aceh Tenggara, dr. Heri Al Hilal, serta turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kute (DPMK) Zahrul Akmal, S.STP, para camat, Sekabupaten Aceh tenggara dan perwakilan dari BPJS Kesehatan Cabang Kutacane.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menegaskan bahwa program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan harus menjangkau seluruh aparatur desa, mengingat posisi mereka sebagai garda terdepan pelayanan publik di tingkat kampung.
> “Perangkat desa adalah ujung tombak pelayanan di masyarakat. Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan mereka terlindungi secara kesehatan melalui kepesertaan aktif di BPJS Kesehatan. Pemerintah daerah hadir untuk menjembatani dan memastikan hak-hak dasar mereka terpenuhi,” ujar dr. Heri Al Hilal di hadapan peserta.
Sementara itu, Kepala Dinas DPMK Aceh Tenggara, Zahrul Akmal, S.STP, dalam penyampaiannya mengapresiasi sinergi lintas sektor yang telah dibangun demi memperluas cakupan jaminan kesehatan. Ia juga menekankan pentingnya validasi data aparatur desa secara berkala untuk memastikan seluruh perangkat Kute terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Kesehatan.
> “Kami dari DPMK siap berkoordinasi dengan seluruh camat dan penggulu untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dari program ini. Pemerintah desa harus memiliki aparatur yang sehat agar mampu bekerja maksimal di tengah masyarakat,” terang Zahrul.
Dalam sesi paparan, pihak BPJS Kesehatan memberikan informasi mendalam mengenai manfaat kepesertaan, skema iuran, layanan fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga rujukan lanjutan, serta prosedur administrasi yang harus diketahui oleh setiap peserta.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi Pemkab Aceh Tenggara untuk mendukung capaian Universal Health Coverage (UHC) di tingkat daerah, yaitu kondisi di mana seluruh penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang layak dan terjangkau.
Wakil Bupati mengajak seluruh perangkat Kute untuk tidak hanya menjadi peserta pasif, tetapi juga menjadi agen penyuluh yang menyebarkan informasi tentang pentingnya jaminan kesehatan kepada masyarakat luas.
> “Sehat itu mahal. Jangan tunggu sakit dulu baru merasa perlu. Mari kita manfaatkan program ini dengan baik dan dorong masyarakat untuk ikut serta. Pemerintah hadir bukan hanya membangun infrastruktur, tapi juga membangun kualitas hidup manusia,” tutup dr. Heri Al Hilal.
Kegiatan sosialisasi ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Beberapa penggulu menyampaikan kendala di lapangan, seperti proses aktivasi kepesertaan, kendala teknis saat berobat, hingga integrasi data perangkat desa. Seluruh masukan tersebut diterima dan akan ditindaklanjuti oleh dinas terkait.
Ady