Jakarta-agaranews.com
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Corruption Investigation Commiittee (CIC)
R. Bambang. SS angkat bicara permasalahan mafia tanah, dimana korban kriminalisasi mafia tanah dan mafia peradilan di negeri ini sangat buruk. Bahkan para mafia tanah di negeri ini banyak memiliki Backingan, baik dari kalangan oknum Aparat maupun oknum pemerintah, dan hal ini bukan rahasia umum lagi.
R. Bambang. SS menegaskan,salah satu yang sedang marak peemasalahan Ganti Rugi Lahan untuk pengembangan Rumah Sakit PON ( Pusat Otak Nasioanal )
Yang berlokasi di Jln MT Haryono kelurahan Cawang .
Bahwa dikendalikan oleh para Oknum Mafia tanah Dan Mafia Hukum.
Bagaimana dengan kondisi rakyat dan bangsa kita saat ini, kenapa mafia tanah justru dilindungi oleh oknum APH.?!Kenapa perampas tanah justru dipercaya dan diberi proyek negara.?!Apakah, kita bisa ridho anak bangsa kita ini terus ditindas oleh para mafia tanah, ” tegas Ketua Umum DPP CIC kepada awak media Kamis (27/6/2024) di Jakarta.
Banyak yang dialami oleh saudara saudara kita , korban dari Mafia Tanah,Mafia Hukum dan Mafia Peradilan ini cukup banyak, untuk itu saya meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Probowo,Jaksa Agung ST Burhanuddin, KPK dan Mentri ATR/BPN jangan kasih ruang bagi para mafia tanah di negeri ini, jika para petinggj negara bernyali menangkap para Mafia maka dimana keadilan untuk Rakyat dan Bangsa Indonesia itu adalah hadia di Hut RI ke 79 , serta kado buat Presiden terpilih 2024 bapak Prabowo Subianto dan sehingga para Mafia ini tidak bebas berkeliaran menghirup udara segar, “ujar R. Bambang. SS.
CIC menilai, Kenapa negara membiarkan ini terjadi.? Kenapa menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono selaku menteri tidak bernyali melakukan koreksi Clear and Clean.?! Ada kepentingan apa di balik terbitnya NIB tersebut.?!
Ini jelas mencurigakan. Saya meyakini, modus operandi perampasan tanah untuk tujuan pengembangan kawasan oleh pengembang seperti yang alami masyarak masih akan terus dilakukan. Memang, mafia tanah, di era 10 tahun Jokowi ini semakin merajalela saja.
(Tim)