Agaranews.com. Ditengah wabah pandemi yang sedang bergejolak, bahkan salah seorang dari pemimpin daerah di Aceh Singkil sempat terpapar positif, namun dinyatakan sembuh atau negatif setelah isolasi mandiri selama 14 hari.
Hal ini mendapat perhatian dari seorang tokoh muda serta politisi Gerindra Aceh Singkil, Muhardi mengatakan, seharusnya kebijakan tersebut perlu pengkajian yang lebih matang, karena dengan adanya puluhan masyarakat yang terkena pandemi Covid-19 beberapa pekan yang lalu, yang kini sudah dinyatakan sembuh, dan memungkinkan penularan itu bisa terjadi kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dilapangan kita lihat, penanganan yang masih minim, peralatan penanganan yang belum memadai namun kebijakan tatap muka akan dibuka,”.kata Muhardi,” jum’at (28/8/20).
Menurutnya, penularan virus pandemi covid-19 yang terjadi diakibatkan bebasnya keluar masuknya masyarakat, baik masyarakat lokal maupun masyarakat luar yang masuk ke daerah Aceh Singkil.
“Pada 21 Agustus saya baru dari Subulussalam dan melihat penjagaan di perbatasan ada. Itu tandanya, para pemegang kebijakan didaerah Aceh Singkil tidak serius,” ungkapnya.
Jika demikian, dengan adanya kekosongan penjagaan diperbatasan, tidak menutup kemungkinan wabah corona akan kembali masuk ke Aceh Singkil. “Saya berharap, Pemda segera melakukan pengetatan pengawasan seperti, wilayah perbatasan dan kerumunan,” pintanya.
Dilain hal pula Pemerintah juga harus memanfaatkan dana Covid 19, agarnya dapat digunakan sebaik-baiknya, demi kebutuhan masyarakat dalam memutuskan mata rantai pandemi covid 19. “Diharapkan pula, Pemda agar menyediakan dan melengkapi Alat Pelindung Diri (APD), baik untuk petugas kesehatan, relawan serta kelengkapan lainnya untuk masyarakat,” tutupnya.
Terpisa Hasil pantauan dari sumber yang diperoleh media, bahwa beberapa Sekolah melakukan rapat koordinasi dengan puluhan orang tua/wali murid dalam hal pelaksanaan dan pemberlakuan belajar mengajar secara tatap muka pada awal bulan September, sesuai dengan ajuran pemerintah dan mematuhi protokol kesehatan.
Reporter: ali