GAYO LUES, AGARANEWS | Pada hari Senin 31 Agustus 2020 Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Kecamatan Terangun melaksanakan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Gayo Lues. Dalam kegiatan audiensi tersebut, IPAMATRA membawa beberapa persoalan pembangunan di Kecamatan Terangun dan Kabupaten Gayo Lues pada umumnya. Beberapa pokok pembahasan audiensi tersebut meliputi permasalahan infrastruktur jalan, peningkatan jaringan telekomunikasi, dan evaluasi penyaluran dana aspirasi.
Kegiatan audiensi tersebut dimulai sekitar pukul 11.00 WIB suasana diskusi berlangsung dengan sangat lancar dan damai sampai waktu istirahat pada pukul 13.00. Setelah waktu makan siang dan istirahat, barulah pukul 14.00 audiensi akan dilanjutkan kembali.
Namun belum sempat berjalan, pihak IPAMATRA menyampaikan rasa kekecewaan mereka terhadap lembaga DPRK karna pada saat audiensi dilanjutkan anggota DPRK yang hadir menjadi sangat sedikit, atas dasar itu IPAMATRA akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan dan mengakhiri audiensi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Disampaikan oleh Mustami Atraja selau ketua umum Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Kecamatan Terangun “bahwa kami atas nama pemuda dan masyarakat kecamatan Terangun sangat merasa dikecewakan dan tidak dihargai oleh lembaga tinggi ini, kami merasa tidak ada keseriusan pihak DPRK dalam kegiatan audiensi ini, sebenarnya dari awal kami sudah merasa dikecewakan mulai dari lambatnya respon pihak DPRK terhadap surat audiensi yang kami layangkan semenjak hampir tiga bulan lalu. Ditambah lagi, pada saat audiensi ini terlaksana ternyata sangat jauh dari ekspektasi kami mulai dari tidak hadirnya ketua DPRK dengan alasan sedang kunjungan kerja ke luar daerah, ditambah lagi dengan sedikitnya anggota DPRK yang hadir yang hanya sekitar 10 orang dan itupun berkurang hingga tinggal 5 anggota DPRK setelah waktu isoma. Selain itu tambah Mustami, menilai dari pernyataan anggota Dewan yang mengatakan baru mengetahui jadwal audiensi tersebut menambah kesan bahwa surat dan permohonan yang kami ajukan terkesan diabaikan dan tidak digubris. Tidak hanya itu, selama audiensi berlangsung pihak DPRK yang hadir seperti tidak serius dalam mengikuti audiensi, terlihat dari beberapa anggota dewan yang keluar masuk ruangan, bahkan sempat terlihat oleh kami anggota DPRK yg tertidur saat audiensi berlangsung. Oleh sebab itu, tadi kami pengurus IPAMATRA memutuskan untuk walkout dan keluar dari ruangan walaupun anggota dewan yang hadir sempat menahan. Tapi karna kekecewaan kami terhadap para wakil kami sudah cukup dalam, maka kami menolak untuk melanjutkannya. Namun disisi lain kami tetap mengucapkan terimakasih kepada anggota dewan yang masih konsisten dalam audiensi, tapi terhadap lembaga DPRK secara keseluruhan kami atas nama rakyat menyampaikan kekecewaan yang amat mendalam, bagi kami kegiatan tersebut menjadi pelajaran bagi masyarakat luas bahwa itulah “wajah” asli dari Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Gayo Lues saat ini. Kami berharap untuk kedepan masyarakat mampu mengambil pelajaran untuk mendudukkan perwakilan yang memang peduli terhadap keluhan dan aspirasi masyarakat. Tutup Mustami. (AS)