Peringatan 17 Tahun Hari Anti Tambang Desa Bonian 30 Mei 2023, Mengenang Semburan Lumpur Lapindo

LIA HAMBALI

- Redaksi

Selasa, 30 Mei 2023 - 21:21 WIB

40215 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Desa Bonian, AgaraNews. Com Selasa, 30 Mei 2023 // APUK-Bonian bersama puluhan warga dari berbagai desa disekitar tambang PT DPM melakukan peringatan Hari Anti Tambang (HATAM) yaitu mengenang 17 tahun peristiwa semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo pada 29 Mei 2006 yang silam.

Pada peringatan ini dilakukan diskusi bersama dengan tema “Oligarki Tambang di balik Kejahatan Negara –Korporasi, memperparah Kerusakan Ruang Produksi Masyarakat-Perkuat solidaritas Rakyat”. Diskusi diawali dengan berbagi pengalaman dari peserta dari desa yang hadir dari berbagai desa yang ada dilingkar tambang.

Peristiwa 17 tahun lalu di Sidoarjo merupakan peringatan dan monument sejarah yang nyata bisa kita lihat sampai sekarang khususnya petani, kita harus menjaga tanah dan kampung kita jangan sampai terjadi lagi peristiwa di Sidoarjo atau jangan jadikan Dairi menjadi lumpur Lapindo Kedua. Kita harus menyebarkan informasi dampak negative tambang karena kita berada di wilayah pertambangan ucap Ibu Dormaida Sihotang dalam pembukaan ketika MC mempertanyakan kenapa Hari Anti Tambang harus di peringati tiap tahunnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada yang berbeda dalam peringatan hari Anti tambang tahun ini dimana yang menjadi narasumber dalam diskusi adalah para korban dari tambang-tambang yang ada di Sumatera Utara seperti komunitas Yayasan Srikandi Lestari dari Langkat tepatnya daerah Pangkalan Susu yang menghadapi pembangunan PLTU Batu bara, perwakilan warga yang sedang berhadapan langsung dengan Geotermal di Madina (Mandailing Natal), mereka semua menjadi korban dari tambang yang diijinkan oleh Negara.

Baca Juga :  Jenderal BIN Kawal Warga Yang Divaksin Diatas Becak.

Menurut mereka Negara kini menjadi semakin buta dan tuli menyikapi dampak tambang. Mimi Surbakti, perwakilan Srikandi Lestari, parahnya lagi tidak mau melihat bagaimana penderitaan rakyat akibat dampak tambang yang terjadi di lapangan.

Lebih lanjut, Suheiry dari Madina mengatakan bahwa dalam perjuangan mereka dalam melawan pertambangan emas di kampungnya ada juga jatuh korban, dimana ketika melakukan aksi seorang perempuan yang kena tembak peluruh karet, sehingga harus dilarikan ke Medan untuk berobat, mereka juga pernah dikepung oleh polisi selama tiga hari tiga malam. Namun korban yang terkena peluru karet tersebut akhirnya dikriminalisasi oleh pihak Kepolisian dengan menjadikanya sebagai tersangka. Hal inilah kesulitan dan kejamnya perjuangan melawan kehadiran pertambangan ujarnya dalam diskusi kepada peserta yang mendengarkan dengan sangat serius.

Kita petani membutuhkan kenyamanan dalam mengusahai tanah kita, kalau sudah tak nyaman maka usaha tani kita akan gagal dan tinggal, untuk mendapatkan kenyamanan kita harus berjuang dengan semangat. Saptar perwakilan dari Madina juga menambahkan bahwa kita harus legowo (terbuka) jangan membedakan antara yang bersentuhan langsung dengan yang tidak bersentuhan langsung. Bapak ini adalah perwakilan komunitas di mana desa mereka berada di tengah-tengah tambang geothermal Sorik Marapi Power.

Baca Juga :  Dalam Megurangi Pegangguran Di Lotim Disnakertrans Membuka Kegiatan Keterampilan

Kerusakan terhadap lingkungan di daratan Sumatera Utara akan terus berlangsung dengan dibongkarnya secara terus-menerus tanpa mempertimbangkan ancaman terhadap keselamatan ruang hidup warga, di Sumatera Utara sendiri ada 3 perusahaan raksasa salah satunya adalah PT. Dairi Prima Mineral di Kabupaten Dairi yang siap Membongkar isi perut bumi Dairi yang dinyatakan rawan gempa dan rawan bencana oleh para ahli. Apakah Dairi menjadi tumbal tambang berikutnya? Seperti testimoni perwakilan warga diatas.

Peringatan hari Anti tambang ini merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak tanggal 29 Mei dengan menyiarkan di Radio GET FM, dilanjutkan dengan seminar pada tanggal 30 Mei 2023 di desa Bonian dan akan dilanjutkan dengan pameran foto di Sidikalang. (Neng)

Berita Terkait

Gandeng Tiga Partner Bisnis Lokal, Nusantara Star Connect Atasi Kesenjangan Digital Daerah 3T Sumatra Utara Dengan Internet VSAT Starling 
Dandim 0207/Simalungun Hadiri Perayaan Paskah Okuimene Pemerintah Kabupaten Simalungun Bersama Forkopimda Dan Masyarakat Tahun 2024
Babinsa 17/Wonosegoro Kodim 0724/ Boyolali Selalu Hadir dan Menyumbangkan Darahnya
Pantau Persediaan sembako, Babinsa Sidak Kios
Ubah Lahan Kosong Menjadi Produktif, Langkah Kreatif Kodim 0801/Pacitan Melalui Budidaya Ikan Lele
Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 16/TK Ajar Pendidikan Jasmani Kepada Siswa Perbatasan
MTQ Ke-56 Kabupaten Tapanuli Selatan Dibuka, Lombakan 14 Cabang
Jum’at Berkah : Korem 031/Wira Bima Bagikan Makan Siang Gratis Bagi Siswa dan Siswi Sekolah Dasar

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 06:26 WIB

Gandeng Tiga Partner Bisnis Lokal, Nusantara Star Connect Atasi Kesenjangan Digital Daerah 3T Sumatra Utara Dengan Internet VSAT Starling 

Sabtu, 27 April 2024 - 01:08 WIB

Dandim 0207/Simalungun Hadiri Perayaan Paskah Okuimene Pemerintah Kabupaten Simalungun Bersama Forkopimda Dan Masyarakat Tahun 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 00:22 WIB

Babinsa 17/Wonosegoro Kodim 0724/ Boyolali Selalu Hadir dan Menyumbangkan Darahnya

Sabtu, 27 April 2024 - 00:17 WIB

Pantau Persediaan sembako, Babinsa Sidak Kios

Sabtu, 27 April 2024 - 00:14 WIB

Ubah Lahan Kosong Menjadi Produktif, Langkah Kreatif Kodim 0801/Pacitan Melalui Budidaya Ikan Lele

Sabtu, 27 April 2024 - 00:05 WIB

MTQ Ke-56 Kabupaten Tapanuli Selatan Dibuka, Lombakan 14 Cabang

Jumat, 26 April 2024 - 21:34 WIB

Jum’at Berkah : Korem 031/Wira Bima Bagikan Makan Siang Gratis Bagi Siswa dan Siswi Sekolah Dasar

Jumat, 26 April 2024 - 21:23 WIB

Pangkoarmada I Pantau Keamanan Pelayaran Laut Natuna

Berita Terbaru

HEADLINE

Pantau Persediaan sembako, Babinsa Sidak Kios

Sabtu, 27 Apr 2024 - 00:17 WIB