Lampung_AgaraNews.com//
Ketua Dewan Pembina Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Dr. Ike Edwin mengingatkan, orang sukses karena disiplin. Orang sukses karena menghargai waktu.
Dengan disiplin-lah maka orang berusaha, bisa kaya. Karena disiplin-lah dan kerja keras dari orang-orangnya sehingga suatu daerah atau wilayah bisa maju berkembang.
Demikian petikan motivasi Dang Ike, sapaan karib pensiunan jenderal polisi cum tokoh masyarakat adat bernama lengkap Inspektur Jenderal Polisi (Irjenpol) Purn Dr. Ike Edwin, S.H., S.IK., M.H., M.M. Hal ini saat didapuk pidato arahan dalam pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PWDPI Lampung 2024 di Resto Pindang Gajah, PenaMart Caffee, Jl Soekarno Hatta, Labuhan Dalam, Tanjung Senang, Bandarlampung, Sabtu (16/11/2024).
Berpidato mulai pukul 10.52 WIB, Dang Ike dengan gaya khasnya antara lain memotivasi segenap wartawan pengurus DPW, dan DPC PWDPI se-Lampung yang hadir, dengan berbagi insight contoh-contoh sederhana perihal kedisiplinan dari pengalamannya selama mengabdi sebagai prajurit polisi.
“Karena disiplin, masa saya Kapolda Lampung 2016, Lampung bisa memperbaiki peringkat sebagai provinsi rawan kejahatan begal. Saat itu sebagai putra daerah, malu saya. Saat ini salah satu kantor institusi pemerintah paling megah di Lampung ini ya Mapolda Lampung. Kita patut bangga,” ujar jebolan Akpol 1985 terakhir pra pensiun 2019, Analis Kebijakan Utama Sosial Politik Staf Ahli Kapolri ini.
Dang Ike turut memuji keberanian Ketum DPP PWDPI M Nurullah RS, yang dalam catatannya merupakan satu-satunya pendiri organisasi kewartawanan nasional asal Lampung, dan kini sedang terus berjuang mengurus guna bisa disahkan sebagai konstituen Dewan Pers.
Diketahui, kini PWDPI telah terbentuk di 27 provinsi, beranggotakan 700-an media massa dan terbanyak media daring.
“Nurullah ini, gila juga orang ini. Bilang ke saya mau mendiriin organisasi kewartawanan nasional berbasis di Lampung. Pernah telepon dia lagi di Istana Negara mau undang Presiden, buka acara. Saat saya Kapolrestro Jakarta Pusat (2008) wilayah hukum saya termasuk Istana, gak gampang masuk ke Istana, ke Setneg. Gak gampang mendatangkan Presiden itu karena keamanan nasional taruhannya. Andai waktu itu jadi dilantik sama Presiden, keren gak. Pas tanya mana Nurul, di Istana Negara. Nah sekarang sudah 27 provinsi. Saya mau tanya, gimana di Lampung begitu besarnya namanya, aromanya. Tinggal dikembangkan,” ungkap Dang Ike.
Dang Ike mengingatkan pula, wartawan terus belajar, terus meng-upgrading diri. “Jangan sampai kita sudah mau ketemu malaikat Mungkar Nakir, kita masih gak belajar, masih gak bisa. Wartawan itu (secara simbolis) yang ketiga diciptakan Allah, namanya pena. Yang pertama itu, nur (cahaya) Muhammad, 80 ribu tahun sebelum diciptakannya Nabi Adam AS,” ujar dia.
Muswil dengan agenda utama restrukturisasi pengurusan, pemilihan KSB (ketua, sekretaris, bendahara) dan pembahasan program kerja termasuk pembentukan Koperasi Duta Pena Indonesia (KDPI) sebagai lini usaha bisnis inti PWDPI, per nasional berpusat di Lampung.
Ketua terpilih Apriansyah, mantan birokrat antara lain pernah jadi Kasubbag di Dinsos dan protokol Walikota Bandarlampung era Herman HN, Kaban Kesbangpol Pesawaran. Magister Manajemen ini sekaligus didapuk sebagai Ketua Umum KDPI.
Selain Dang Ike, hadir pula pembina DPP PWDPI lainnya, Nuryadin Raja Besi Tua; Ketua Umum PWDPI M Nurullah RS didampingi Kabid OKK Cak Eddy, Ketua Umum Srikandi PWDPI, Ketua Satbel Pers PWDPI, pengurus DPW PWDPI Lampung, dan DPC PWDPI Kabupaten/Kota se-Lampung. (Rg/Muzzamil)