Medan, AgaraNews. Com // Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mengeluarkan peringatan resmi terkait cuaca ekstrem yang melanda seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara. Fenomena ini diprediksi akan berlangsung selama dua hingga tiga hari ke depan, dengan potensi curah hujan tinggi yang disertai petir dan angin kencang.
Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Nensy Nindy Tambunan, mengungkapkan bahwa curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terus mengguyur wilayah Sumatera Utara sepanjang hari ini.
“Hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang akan melanda berbagai wilayah di Sumatera Utara. Kondisi ini terjadi karena adanya aktivitas Monsun Asia, yaitu angin musiman yang bergerak dari Asia menuju Australia, membawa uap air yang signifikan dan meningkatkan curah hujan di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara,” jelas Nindy, Senin (13/01/2025).
Menurut analisis angin, aktivitas Monsun Asia ini memicu belokan angin di wilayah Sumatera Utara, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan awan-awan hujan.
“Hujan dengan intensitas tinggi ini sudah mulai terjadi sejak pukul 01.00 WIB dini hari dan diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Berdasarkan citra satelit Himawari, potensi pembentukan awan hujan masih sangat tinggi di sebagian besar wilayah Sumatera Utara,” tambahnya.
BMKG Wilayah I Medan telah merilis sejumlah daerah yang diprediksi mengalami cuaca ekstrem, termasuk Kabupaten Langkat, Tapanuli Tengah, Karo, Deli Serdang, Simalungun, Dairi, Kepulauan Nias, Serdang Bedagai, serta kota-kota seperti Medan dan Binjai. Bahkan, cuaca ekstrem ini berpotensi meluas ke wilayah kabupaten dan kota lainnya di Sumatera Utara.
Nindy juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai risiko yang mungkin ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem ini.
“Kami mengingatkan masyarakat, khususnya yang beraktivitas di luar rumah, terutama di wilayah pegunungan, untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan luapan sungai secara tiba-tiba,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, BMKG Medan secara khusus menyoroti potensi bencana di wilayah Lereng Barat, Pantai Barat, Pantai Timur, dan Pegunungan Sumatera Utara. Curah hujan yang tinggi di kawasan ini dapat memicu banjir dan longsor yang berbahaya bagi masyarakat setempat.
“Kami menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Wilayah pegunungan, terutama yang rentan terhadap longsor, perlu mendapat perhatian ekstra. Selain itu, kawasan pesisir juga berpotensi mengalami banjir akibat meluapnya aliran sungai,” ujar Nindy. Sebagai langkah antisipasi, BMKG telah meminta masyarakat untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama di area rawan bencana.
“Kami mengimbau warga untuk tidak bepergian ke daerah-daerah yang rawan banjir dan longsor jika tidak mendesak. Selain itu, penting untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat,” tambahnya.
Cuaca ekstrem yang sedang melanda Sumatera Utara ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan siaga. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan dampak dari cuaca buruk ini dapat diminimalisir, sehingga keselamatan masyarakat tetap terjaga.
“Tetap pantau informasi terbaru dari BMKG untuk mendapatkan perkembangan terkini terkait cuaca di wilayah Anda,” tutupnya.,(Fahmi/Lia Hambali)