Ket. SDN Lagadar 01 Kabupaten Bandung tampak dari depan//.dok.agara
Kabupaten Bandung, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lagadar 01 Kabupaten Bandung , diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli) dengan cara memaksa berdalih kan program outing class atau kegiatan belajar mengajar diluar sekolah.
Pasalnya, menurut informasi yang diperoleh wartawan media ini, jika sekolah dasar negeri yang di pimpin seorang Ratih Permatahati itu mewajibkan para siswanya mulai dari kelas (1) hingga (6) untuk mengikuti program yang diinisiasi oleh jajarannya tersebut.
Parahnya lagi, giat outing Class yang ditujukan ke Aljabar , SDN Lagadar 01 ini, mematok per murid dikenakan biaya sebesar Rp 160 ribu jika didampingi orang tua wali 290 ribu.
Menurut salah seorang walimurid media ini yang enggan disebutkan namanya mengatakan, study tour itu diwajibkan kepada semua siswa mulai dari kelas (1) sampai dengan Kelas (6) sementara bagi siswa yang tidak mengikuti akan berdampak pada nilai.
“Acara study tour sekolah itu wajib sifatnya karna kalau tidak ikut akan berdampak pada nilai, ya otomatis orang tua siswa harus mengikuti dengan mengeluarkan dana karna pihak sekolah mewajibkan apakah itu dibenarkan. Dan kalau pun ada yang mau ikut atau setuju paling ga semua setuju, tapi kan ini kayak dipaksa harus ikut gitu,” ujar sumber, belum lama ini.
Ia menegaskan, ajakan yang dilayangkan pihak dewan guru SDN Lagadar 01 ini, sebenarnya dalam mengajak ke seluruh siswanya itu tidak maksa secara frontal, namun dengan cara halus.
“Dan sebetulnya saya dan anak saya ini nggak mau ikut karena ekonomi lagi sulit, maklum anak bukan satu (1) kan,” ucapnya.
Dia juga membeberkan, jika jajaran dewan guru SDN Lagadar 01 ini, mematok biaya per siswa sebesar Rp 160 ribu jika di dampingi orang tua wali tambah Rp 130 ribu jadi total Rp. 290 ribu karna tidak mungkin tidak didampingi orang tua.
Dilain waktu, Kepsek SDN 01 Lagadar Ratih Permatahati mengungkapkan, bahwa tuduhan terhadap jajarannya dengan memaksa para siswanya untuk ikut dalam program outing class itu tidak dapat dibenarkan.
Ratih mengatakan, kalau soal itu memang benar ada rencana giat outing class di SDN Lagadar 01 tempatnya 30 Januari 2025 ke Aljabar.
“Ikut mangga, tidak ikut juga tidak apa-apa dalam program kegiatan belajar mengajar diluar sekolah tersebut, kita tidak memaksa, Tapi, sekiranya bila ada yang tak ikut mereka punya tugas/projek untuk mengerjakan selama 2 atau 3 bulan ” papar Ratih kamis 17/1/2025.
Lanjutnya, Soal biayanya, kita sudah melakukan rapat dengan orang tua siswa beberapa kali maupun memberikan tahukan kepada pengawas,” akunya.
“P5 Itukan ada raport nya kalau mereka tidak ikut tentu tidak ada nilai yang di dapat nanti,”tambah kepsek.
Disamping itu pula, kata Ratih giat outing class ini merupakan program kurikulum yang sudah terupdate dengan mata pelajaran P5 maupun temanya. Kemudian juga,sudah komunikasi dengan pengawas, komite juga komunikasikan orang tua melalui proses dan pertimbangan.
“Untuk kegiatan outing kelas kita sudah komunikasi dengan pengawas, komite juga komunikasikan orang tua melalui proses dan pertimbangan, kemudian sudah konfirmasi kesana kesini kegiatan nya ada hubungan nya dengan P5 kurikulum merdeka belajar,” jelasnya.
Kalau kemarin itu kita ngambil temanya gaya hidup keberagaman, nah untuk sekarang kita ambil P5 nya yang berkaitan dengan ketangkasan juga disana ada hubungannya dengan lingkungan hidup, gotong royong ,bertani, bercocok tanam, cara mengolah sampah dan lain-lain.
Kita tidak memaksakan.Jadi kita memberikan dua opsi ketika rapat dengan orang tua, yang pertama auting kelas dan projek. Projek nya 2 sampai 3 bulan untuk mengganti yang tidak kesana itu sudah kita sudah menyampaikan pada awal semester program yang ada disekolah ini.
Terkait berdampak pada nilai siswa Kepala Sekolah mengiyakan sebab menurutnya kegiatan auting kelas atau studi tour merupakan bagian dari P5 kurikulum merdeka belajar
“Tentunya jika anak tidak mengikuti P5 otomatis tidak mendapatkan nilai. Jadi bagi siswa yang tidak mengikuti kita akan membuat kegiatan lainnya,” katanya.
Dia juga menerangkan, untuk total murid di SD Negeri tempatnya dia memimpin itu, berjumlah 480 anak.
“Untuk siswa dan siswi dari kelas satu sampai dengan kelas enam 480 siswa” bebernya.
Untuk diketahui, SDN Lagadar 01 bahwa siswa dan siswinya berjumlah 480 Peserta Didik (PD) dengan akumulasi dari Rp 160 ribu x 480 anak senilai Rp 76.800.000 belum termasuk jika ikut pendamping dikenakan 130 ribu rupiah per pendamping.
(TM )