Ketum PPWI : Menteri-menteri Tolol di Kabinet Merah Putih Sebaiknya Segera Diganti Yang Menghina Tugas Jurnalis dan LSM

LIA HAMBALI

- Redaksi

Senin, 3 Februari 2025 - 06:36 WIB

50701 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Agaranews.com // Prabowo Subianto muncul sebagai Presiden Republik Indonesia dengan segudang beban berat dipundaknya. Beban ini sebenarnya bisa lebih ringan jika para pembantunya dapat bekerja dengan baik, didukung sinergi yang kuat, dan berorientasi kepada tujuan dibentuknya pemerintahan, yakni mengabdi untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat.

Sayangnya, Pemerintahan Prabowo belum seumur jagung, sudah muncul berbagai kasus yang melibatkan orang-orang di sekelilingnya. Hal ini terjadi, salah satunya karena mentalitas dan moral buruk dari orang-orang kepercayaan Presiden. Filsafat kuno mengajarkan ‘biarlah engkau kurang pandai dalam berdagang, tapi jika engkau pintar namun tidak bermoral, apakah manfaat dirimu bagi orang lain,..?’

Lihatlah Agus Miftah yang terjerembap karena mengolok-olok orang lain tidak pada tempatnya. Lihatlah juga Raffi Ahmad dengan kecerobohan Patwal mobil RI 37-nya. Plus Menristekdikti yang tersandung kasus arogansi dan pelecehan martabat terhadap bawahannya. Dan kini, Menteri Desa PDT, Yandri Santosa, yang melakukan blunder melecehkan rakyat yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat dan Kewartawanan.

“Menteri Desa itu benar-benar tolol. LSM dan wartawan lahir dari rahim perjuangan rakyat dan keberadaannya sah berdasarkan konstitusi dan peraturan Perundangan-undangan. Sikap menihilkan kedua komponen bangsa ini adalah pemikiran konyol, dungu, dan berpotensi tindak pidana,” tegas Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, kepada jaringan media se-Indonesia, ketika diminta komentarnya terkait pernyataan Menteri Yandri Santosa, Minggu, 2 Februari 2025.

Namun, Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini mengatakan bahwa fenomena pelecehan terhadap wartawan bukan monopoli si Menteri Desa tersebut saja. Sebelumnya, sudah teramat sering para pekerja media yang merupakan pilar ke-4 demokrasi ini mendapat perlakuan buruk dari pejabat dan aparat.

“Itu sesungguhnya kesalahan fatal dewan pecundang pers (Dewan Pers – red) yang memelihara pola pikir diskriminatif terkait keberadaan wartawan. Akhirnya para pejabat terbiasa menggunakan istilah wartawan bodrex, wartawan abal-abal, wartawan tidak kompeten dan lain-lain untuk menghambat eksistensi control social dari wartawan (plus LSM) terhadap kinerja aparatur, terutama mereka yang mengelola anggaran. Tujuannya tidak lain adalah untuk menutupi perilaku korupsi yang massif terjadi di lingkungan aparatur pemerintah tersebut,” jelas Wilson Lalengke.

Tindakan menghambat kerja wartawan menggunakan alasan, dalih, dan bentuk apapun adalah pelanggaran pidana Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Ancaman hukumannya 2 tahun penjara dan denda 500 juta rupiah.

Selevel menteri, kata Wilson Lalengke, melakukan pelanggaran pidana, ini merupakan sesuatu yang sangat memalukan dan harus ditindak tegas. “Uang rakyat bukan diperuntukkan bagi pejabat tolol model Yandri yang gagal nalar begini,” ketusnya menyesalkan pernyataan tak beradab sang Menteri itu.

Oleh karenanya, lanjut tokoh pers nasional ini, kita harus mendesak Presiden Prabowo Subianto segera mengganti Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut. Jika tidak, sosok menteri macam itu hanya akan jadi beban bagi kelancaran pemerintahan Presiden Prabowo yang salah satu programnya adalah pemberantasan korupsi di semua lini pemerintahannya.

Wilson Lalengke juga menyampaikan bahwa perlu dilakukan pembenahan terhadap lembaga pengampu pers, seperti Dewan Pers. Jika perlu, harus ditiadakan saja.

“Kita juga perlu mendesak agar dewan pecundang pers segera dibubarkan, tidak ada kontribusinya terhadap pembangunan bangsa. Bahkan sebaliknya menjadi batu sandungan bagi kehidupan demokrasi yang inklusif dan memberdayakan semua rakyat Indonesia pembayar PPN 11-12 persen. Negara fasis yang punya lembaga macam dewan pers itu,” cetusnya sambil menambahkan bahwa di era saat ini, di zaman media berbasis digital, every citizen is journ.( JS/Lia Hambali)

Berita Terkait

OKT 2025 : Sat Lantas Polres Simalungun Gelar Blue Light Patrol, Cegah Balap Liar dan Kejahatan Jalanan
Kodim 0308/Pariaman Gelar Latihan Han Mars Dalam Rangka PSJM (Penilaian Siap Jasmani Militer)
Babinsa 03/Sungai Sariak Lakukan Donor Darah Sebagai Bentuk Kepedulian Kepada Sesama
Canda Tawa Babinsa Dengan Anak-Anak SD di Wilayah Binaan “Sambil Ingatkan Agar Rajin Belajar dan Hormati Orang Tua”
Kompak, Babinsa Koramil 01/Pariaman Praka Jino Rudini Dan Bhabinkamtibmas Komsos Bersama Dengan Warga Desa Kampung Baru
Cegah Bahaya Narkoba Di Lingkungan Prajurit, Kodim 0308/Pariaman Gelar Sosialisasi P4GN
Patroli Dialogis Sat Samapta Polres Tanah Karo Untuk Cegah Kejahatan dan Jaga Kamtibmas
Danpasmar 1 Pertajam Kemampuan Menembak

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:55 WIB

OKT 2025 : Sat Lantas Polres Simalungun Gelar Blue Light Patrol, Cegah Balap Liar dan Kejahatan Jalanan

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:14 WIB

Kodim 0308/Pariaman Gelar Latihan Han Mars Dalam Rangka PSJM (Penilaian Siap Jasmani Militer)

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:09 WIB

Babinsa 03/Sungai Sariak Lakukan Donor Darah Sebagai Bentuk Kepedulian Kepada Sesama

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:06 WIB

Canda Tawa Babinsa Dengan Anak-Anak SD di Wilayah Binaan “Sambil Ingatkan Agar Rajin Belajar dan Hormati Orang Tua”

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:03 WIB

Kompak, Babinsa Koramil 01/Pariaman Praka Jino Rudini Dan Bhabinkamtibmas Komsos Bersama Dengan Warga Desa Kampung Baru

Selasa, 18 Februari 2025 - 22:55 WIB

Patroli Dialogis Sat Samapta Polres Tanah Karo Untuk Cegah Kejahatan dan Jaga Kamtibmas

Selasa, 18 Februari 2025 - 22:38 WIB

Danpasmar 1 Pertajam Kemampuan Menembak

Selasa, 18 Februari 2025 - 22:35 WIB

Harga Komoditi Sayur Mayur di Pasar /Pajak Roga Berastagi Hari Ini

Berita Terbaru