Agaranews, Bandung – Kepala Sekolah (Kepsek) Menengah Kejuaraan Negeri (SMKN) 14 kota Bandung diduga meliburkan siswa-siswi Kelas 11 dan 12 selama 5 hari tanpa memberitahukan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat maupun Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Barat (KCD VII).
Security sekolah Dika Setiawan saat ditanya pada Jum’at 21 Februari 2025 mengatakan, sekolah diliburkan sejak Senin.

Saat ditanya apakah Kepala sekolah, Wakasek, dan guru, ada disekolah, Dia mengatakan sedang tidak berada disekolah.
“Sekolah diliburkan dari hari Senin, karna ada kunjungan industri ke Jogja, saat ini tidak ada orang disekolah. Kepala sekolah, Wakasek dan guru mereka tidak ada disekolah jadi percuma melakukan konfirmasi,” ucap Dika Setiawan Security Sekolah.
Dari informasi yang dihimpun Agaranews.com, siswa-siswi yang mengikuti kunjungan industri hanya kelas 10.
Hal itu diketahui dari penjaga sekolah yang ditemui disekolah sehari sebelumnya, senada dengan apa yang dikatakan Dika (Scurity Sekolah-red), Dia juga mengatakan kepala sekolah dan guru-guru sedang tidak ada disekolah hal itu karena kelas 10 melakukan kunjungan industri ke Jogja.
“Diliburkan karena para gurunya mengikuti kegiatan dan mengawasi siswa kunjungan industri ke Jogja,” kata Security Kamis, 20 Februari 2024.
Sementara itu salah seorang, orang tua siswa meminta namanya untuk tidak dipublikasikan mengatakan setiap siswa dipungut biaya untuk mengikuti kegiatan kunjungan industri sebesar 1.300.000 Rupiah untuk ke Jogja.
“Anak saya kelas 10. Kunjungan industri Bayar 1,3 juta, sekarang mereka sedang di Jogja khusus kelas 10 ,” ungkapnya, Kamis, 20 Februari 2025.
Terpantau sejak Kamis 20 dan Jum’at 21 Februari 2024, sekolah SMKN 14 Bandung Sepi dan tidak ada aktivitas belajar mengajar , berbeda hal nya dengan sekolah tetangganya SMKN 10 Bandung terlihat ada aktivitas belajar mengajar.
Terkait dugaan diliburkan Siswa-siswi SMKN 14 Bandung, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabadisdik) Wilayah VII Jawa Barat, Asep Yudi Mulyadi, S.STP., M.A.P melalui Bidang Analisis Pendidikan Zainal, mengatakan akan memanggil kepala sekolah untuk diminta pertanggungjawabannya karna telah meliburkan siswa-siswi.
Menurut Zainal tidak ada pemberitahuan kepada KCD Wilayah VII oleh Kepala sekolah terkait diliburkan siswa-siswi SMKN 14 Bandung.
“Ini saya baru menerima kabarnya, secara kepegawaian nya juga harus kita verifikasi meminta pertanggungjawaban beliau sebagai kepala sekolah,” ujarnya Jum,at 21 Februari 2025
Zainal menjelaskan, terkait studi tour sudah dikeluarkan surat edarannya, baik itu dari sekretaris Daerah maupun, dinas pendidikan Jabar, tidak boleh keluar dari daerah sementara untuk kunjungan industri masih di perbolehkan.
“Untuk kunjungan industri masih bisa, karna memang SMK Itu, ada dalam kurikulum nya, siswa harus mengenal dunia industri. Tapi yang kita pertanyakan apa dasarnya sampai meliburkan siswa”,tanya nya.
Pihaknya akan memanggil kepala sekolah dan akan Mem “BAP” nya, sebab menurutnya, sampai saat ini tidak ada laporan kepada KCD VII terkait meliburkan siswa.
“Hari ini saya mungkin bikin kan suratnya, nanti saya koordinasi dengan kasubag TU, hari Senin bapak bisa melakukan konfirmasi lagi kemarin ataupun ke Kepala Sekolahnya,” tuturnya.
Diapun menambahkan, Kita akan menunggu jawaban dari mereka, jika jawaban tidak masuk akal, dan kalaupun ada aturan yang dilanggar pasti kena hukum disiplin,
“Pahit-pahitnya Seperi SMA 6 Depok,” tukasnya.
Senin 24 Februari 2025 awak media berusaha kembali menemui kepala pihak sekolah namun penjaga sekolah tidak mengizinkan awak media untuk bertemu dengan pihak sekolah dengan alasan wartawan dan LSM tidak diberikan izin memasuki area sekolah, hal itu atas perintah dari kepala sekolah, ucap Dika penjaga sekolah.
Hingga berita ini dipublikasikan belum ada jawaban resmi dari Kepala sekolah SMKN 14 maupun manajemen Sekolah terkait dugaan diliburkan Siswa-siswi diduga selama 5 Hari.
Dilangsir dari https://sekolah.data.kemdikbud.go.id Sekolah SMKN 14 Bandung memiliki 1523 Siswa-siswi dan 47 Rombel.
Andi/Sae