Wamenpar RI Buka Seminas Perayaan Setengah Abad IKAYANA

AGARA NEWS

- Redaksi

Minggu, 23 Maret 2025 - 01:48 WIB

5048 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Denpasar – Ikatan Alumni Universitas Udayana (IKAYANA) tahun ini menapaki usia ke 50 tahun, tepatnya pada 25 Januari 2025. Merayakan usia setengah abad, IKAYANA menggelar rangkaian kegiatan. Salah satunya Seminar Nasional bertema “Pariwisata Budaya: Pengejewantahan Sumber Daya Tidak Berwujud” di Ruang Taksu Gedung Darma Negara Alaya – Denpasar, Bali pada Sabtu (22 Maret 2025).

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) IKAYANA Dr. IB Rai Dharmawijaya Mantra mengungkapkan, Indonesia sangat luar biasa memiliki dua potensi modal sumber daya alam untuk pembangunan berkelanjutan. Sumber daya alam berwujud dan tidak berwujud. Pembahasan penting adalah sumber daya alam tidak berwujud yang sangat sulit ditiru dan langka. “Untuk itulah budaya dapat kita jadikan sebagai aset,” terangnya.


Rai Mantra berharap, seminar ini dapat memberikan konstribusi pemikiran terhadap arah kebijakan strategis nasional dan pemahaman pariwisata budaya. Mulai dari lembaga dan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Budaya tidak hanya berorientasi pada kapitalisasi dengan material tetapi juga dalam konteks budaya dan juga sosial. “Kapitalisasi ini merujuk pada proses dimana nilai-nilai budaya dan sosial seperti hubungan, pengetahuan, dan identitas diubah menjadi bentuk modal yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kepariwisataan,” tegas anggota DPD RI Provinsi Bali itu.


Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) RI, Ni Luh Puspa menerangkan, selain sumber daya alam, dia juga menegaskankan pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menuju Indonesia Emas 2045. “Dimana budaya itu bisa menjadi fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” terangnya saat membuka Seminar Nasional Ikayana.

Menurut Ni Luh Puspa, budaya ini kan bukan hanya sekadar warisan saja, tapi juga modal sosial Indonesia yang dapat memperkuat ketahanan sosial, membangun karakter bangsa, dan juga mendorong kesejahteraan masyarakat. Dalam rencana jangka panjang 2025-2045, salah satu misi utama pemerintah pusat yakni memantapkan ketahanan sosial budaya dan ekologi. “Sekali lagi, memantapkan ketahanan sosial budaya dan ekologi. Ini yang menjadi perhatian kita. Nah, ini bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan individu, keluarga, dan juga masyarakat melalui optimalisasi modal sosial budaya serta pelestarian sumber daya alam,” tambah Wamenpar RI.


Sementara itu, dibantu oleh Moderator, Dr. Ir. Luh Riniti Rahayu, MSi. pembicara pertama dalam seminar nasional, Gusti Ayu Dewi Hendriyani, S.Par., M.Par. memaparkan tentang Strategi Pariwisata Budaya Indonesia Menjawab Tantangan Global. Selaku Asisten Deputi Manajemen Strategis Kemenpar RI, perempuan yang akrab di sapa Dewi ini menerangkan, salah satu strategi yang bisa dilakukan yakni, masyarakat Indonesia perlu menggalakkan kembali otentisitas dari keunikan masing-masing daerah. Sehingga hal itu yang dapat menguatkan aksi dari pariwisata budaya di Indonesia. “Pariwisata budaya merupakan jenis kegiatan wisata yang memanfaatkan kebudayaan sebagai obyek wisata untuk dikunjungi,” paparnya.

Lebih lanjut Dewi menerangkan, pariwisata budaya merupakan cara untuk melestarikan warisan budaya, menjaga perdamaian serta menciptakan pemahaman global. Berdasar The United Nations World Tourism Organization (UNWTO), ada 12 unsur kebudayaan secara umum yang menjadi daya tarik bagi wisatawan antara lain, bahasa; musik dan kesenian; bentuk dan karakteristik arsitektur di daerah wisata. Ada pula tradisi masyarakat; sejarah suatu tempat; tata cara berpakaian penduduk setempat; kerajinan tangan; agama; sistem pendidikan; dan aktivitas pada waktu senggang; cara kerja dan teknolgi; sertam akanan dan kebiasaan makan.


Sementara itu, Direktur Warisan Budaya di Direktorat Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI, I Made Dharma Suteja, S.S., M.Si. menerangkan bahwa Indonesia memiliki 2.213 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang terdaftar. Dalam inskripsi Indonesia di UNESCO terdapat 13 daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) / Intangible Cultural Heritage (ICH), diantaranya berupa: Gamelan, Pantun, Pencak Silat, Budaya Sehat Jamu, Seni Rakit Perahu Pinisi, Tiga Golongan Tari Tradisional Bali, Angklung Indonesia, Batik Indonesia, Pertunjukan Wayang, Keris Indonesia, Reog Ponorogo, Kolintang, dan Kebaya.

Diantaranya, terdapat juga WBTb dengan kebutuhan perlindungan mendesak yakni Tari Saman dan Tas Noken Papua. Termasuk pula sebagai WBTb berupa Pendidikan dan Pelatihan Batik Indonesia, yang dilakukan oleh pelajar SD, SMP, SMA, SMK, dan mahasiswa politeknik yang bekerja sama dengan Museum Batik di Pekalongan.

Pembicara terakhir, Putu Diah Sastri Pitanatri, SST.Par., M.Par, Ph.D sekaligus Dosen Politeknik Pariwisata, Kementerian Pariwisata RI menyebut fenomena perjalanan wisatawan saat ini menjadi pertanyaan-pertanyaan yang selalu didiskusikan dalam ranah akademis. Hal ini dapat menjadi riset yang dapat digunakan untuk merencanakan strategi pariwisata hingga 10 tahun mendatang. “Bisa dijadikan sebagai dasar pemangku dan stakeholder mengambil kebijakan,” tambahnya.

Seminar Nasional ini dikemas dengan tambahan Ikayana Talk menghadirkan alumni Universitas Udayana yang telah mendunia. Misalnya Dewa Made Juniarta Sastrawan (Dubes Zimbabwe dan Zambia, I Gede Ngurah Swajaya (Dubes Swiss) dan I Dewa Gede Palguna (Hakim Konstitusi, Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana).

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian Anugerah Dharma Ikayana kepada 4 tokoh Ikayana. Kategori Pemimpin Publik yakni Prof. Dr. I Dewa Gede Palguna, S.H., M.Hum. ; ⁠Kategori Profesional Inovatif yakni Prof. Dr. dr. Ketut Suastika., Sp.PD-KEMD.; Kategori Pemberdaya Masyarakat yakni Dr. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp.KJ⁠. ; Kategori Tokoh Budaya & Pariwisata yakni Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. ; dan Kategori Tokoh Muda Inspiratif yakni Putu Ayu Saraswati, S.Ked.

Selain itu, pada Minggu, 23 Maret 2025 gelaran HUT ke-50 IKAYANA akan berlangsung kegiatan Fun Run, Bakti sosial donor darah dan pemeriksaan Kesehatan gratis. Kemudian ditutup dengan Reuni Agung IKAYANA dengan expo dan hiburan yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali. (*)

Berita Terkait

Danramil 09/NL Hadiri Safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu di Masjid Sultan Adil Bidar Alamsyah
Danramil 09/NL Hadiri Safari Ramadhan Pemerintah Labuhanbatu di Masjid Baitur Rohim Pangkatan
Satgas TNI Hadirkan Yankes Gratis Di Kampung Wombru Distrik Sinak Barat
Pantau Harga Sembako Jelang Lebaran, Babinsa Danukusuman Datangi Pasar Harjodaksino
Tiga Babinsa Musuk Terjun Langsung Bantu Warga Bersihkan Longsor
Operasi Ketupat Semeru 2025: TNI-Polri Bersinergi Amankan Terminal Gayatri Tulungagung
Satgas Pamtas RI-RDTL Yonarhanud 15/DBY Bantu Mengajar di SD GMIT Oepoli
Kasdivif 1 Kostrad Tatap Muka Dengan Ksatria Tri Dharma, Rasakan Aura Positif dan Getaran Semangat Prajurit Lintas Udara

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 01:33 WIB

Danramil 09/NL Hadiri Safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu di Masjid Sultan Adil Bidar Alamsyah

Senin, 24 Maret 2025 - 01:28 WIB

Danramil 09/NL Hadiri Safari Ramadhan Pemerintah Labuhanbatu di Masjid Baitur Rohim Pangkatan

Senin, 24 Maret 2025 - 01:23 WIB

Satgas TNI Hadirkan Yankes Gratis Di Kampung Wombru Distrik Sinak Barat

Senin, 24 Maret 2025 - 01:21 WIB

Pantau Harga Sembako Jelang Lebaran, Babinsa Danukusuman Datangi Pasar Harjodaksino

Senin, 24 Maret 2025 - 01:18 WIB

Tiga Babinsa Musuk Terjun Langsung Bantu Warga Bersihkan Longsor

Senin, 24 Maret 2025 - 00:42 WIB

Satgas Pamtas RI-RDTL Yonarhanud 15/DBY Bantu Mengajar di SD GMIT Oepoli

Senin, 24 Maret 2025 - 00:38 WIB

Kasdivif 1 Kostrad Tatap Muka Dengan Ksatria Tri Dharma, Rasakan Aura Positif dan Getaran Semangat Prajurit Lintas Udara

Senin, 24 Maret 2025 - 00:33 WIB

Jelang Kunjungan Pangdam ,Kodim 0418/Palembang Gelar Apel Pagi

Berita Terbaru