Harga Diri Aceh Terkoyak, Empat Pulau Hilang karena Ulah Para Pengkhianat yang Berpihak pada Kepentingan Luar

ABDIANSYAH,SST

- Redaksi

Kamis, 12 Juni 2025 - 09:06 WIB

50146 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Keresahan masyarakat Aceh atas kabar berpindahnya empat pulau dari wilayah Aceh ke Provinsi Sumatera Utara kian memuncak. Tarmizi Age, mantan aktivis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjabat sebagai Ketua Influencer Aceh (BP) Mualem-Dek Fad, secara terbuka menyuarakan kemarahan dan kekecewaannya terhadap apa yang ia sebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan marwah Aceh.

Dalam pernyataannya, Kamis (12/6/2025), Tarmizi Age menyebut bahwa sejarah panjang pengkhianatan terhadap Aceh telah berlangsung sejak masa awal bergabungnya daerah itu ke dalam Republik Indonesia. Ia mengisahkan bahwa dalam berbagai sumber sejarah, bergabungnya Aceh ke RI bukanlah keinginan bulat seluruh rakyat, melainkan didorong oleh oknum yang memilih jabatan dan kekuasaan.

“Dimasa Aceh masih berdiri sendiri, kabarnya ada ajakan gabung ke Republik oleh Bung Karno, tapi para ulama bilang tak usah gabung. Sayangnya, ada orang Aceh yang pilih pangkat dan jabatan. Akhirnya Aceh gabung. Setelah gabung, Aceh dapat apa?” ujar Tarmizi dengan nada getir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia kemudian menyoroti kasus terbaru terkait empat pulau yang sebelumnya terdaftar dalam wilayah administrasi Aceh namun kini diklaim sebagai bagian dari Sumatera Utara. Persetujuan dari Menteri Dalam Negeri atas pemetaan baru tersebut, menurut Tarmizi, tak mungkin terjadi tanpa adanya keterlibatan “orang dalam” dari Aceh sendiri.

“Mungkinkah tak ada orang Aceh yang terlibat? Mustahil. Para pengkhianat selalu menunggu peluang untuk beraksi, mereka persis seperti pencuri,” katanya tajam.

Ia menyerukan agar Gubernur Aceh Mualem dan Wakil Gubernur Dek Fad segera melakukan investigasi menyeluruh dan membongkar siapa saja yang terlibat dalam proses peralihan tersebut. Lebih dari sekadar penyelidikan administratif, Tarmizi mendorong agar nama-nama pelaku pengkhianatan diumumkan secara terbuka kepada publik.

“Kita rakyat Aceh harus tahu siapa yang menjual tanah dan laut kita. Ini bukan sekadar wilayah, ini marwah. Jika pulau itu hilang, rakyat akan bilang ‘selamat jalan Aceh’.”

Tarmizi pun mengingatkan Presiden RI Prabowo Subianto untuk tidak meremehkan keresahan masyarakat Aceh. Ia meminta Presiden mengambil langkah serius agar persoalan ini tidak memicu gejolak baru.

“Jangan biarkan darah kembali mengalir di tanah Aceh karena alasan empat pulau tersebut. Kembalikan ke Aceh secara baik-baik. Kalau tidak, rakyat akan menilai Bapak hanya pandai berkata sayang Aceh, tapi tak berbuat apa-apa,” tutup Tarmizi.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Aceh maupun Kementerian Dalam Negeri terkait peralihan empat pulau yang dimaksud. Nama-nama pulau dan status hukumnya pun belum secara terbuka dipublikasikan, meski isu ini telah menyulut reaksi keras dari sejumlah tokoh dan masyarakat sipil Aceh.

Kasus ini memunculkan kembali perdebatan lama seputar batas wilayah dan otonomi Aceh pasca penandatanganan Nota Kesepahaman Helsinki tahun 2005, yang memberikan keistimewaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan pemerintahan. (RED)

Berita Terkait

Politisi Yahdi Hasan Anggota DPR Aceh Sumber Kehancuran Partai Aceh Wilayah Tengah Tenggara
PDHI Cabang Aceh Imbau Masyarakat Pastikan Kesehatan dan Kelayakan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1446 H
Partai Gema Bangsa Semakin Berkibar di Provinsi Aceh, Menyusul Terbentuknya DPD Gema Bangsa Kota Langsa
Kembalikan Empat Pulau Aceh Singkil, Presiden Prabowo Tidak Boleh Diam
M. Purba: Jangan Bungkam Kritik Lewat Somasi, Ini Negara Demokrasi!
Dua Pegawai Bank Aceh Syariah Ditahan, Diduga Tilep Dana Rp2,9 Miliar dari Kas ATM
Pemerintah Aceh Dorong Percepatan Serah Terima Aset RS Regional Aceh Tengah
BPKP Perwakilan Aceh Gelar Doa Bersama dan Sambut CPNS Baru untuk Perkuat Tugas Pengawasan

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:42 WIB

Polsek Pademangan Gelar Apel KRYD, Tegaskan Komitmen Ciptakan Keamanan Lingkungan

Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:39 WIB

Empat Pulau Aceh Masuk Sumut, KOPRI PKC PMII Aceh Dukung Pemerintah Aceh, Nyatakan Penolakan Tegas

Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:31 WIB

Bupati Karo “Berkantor di Objek Wisata Lau Kawar” Pimpin Rapat Bahas Aset dan Pengembangan Pariwisata di Simpang Empat dan Naman Teran

Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:02 WIB

Satgas Pamtas Pos Nilulat Bantu Kegiatan Posyandu di Desa Tubu

Jumat, 13 Juni 2025 - 23:59 WIB

LATSITARDANUS XLV 2025* Wujudkan Kampung yang Bersih Dan Berjiwa Nasionalisme

Jumat, 13 Juni 2025 - 23:51 WIB

Babinsa Joyotakan Gandeng BPBD dan Linmas Simulasi Penanggulangan Bencana

Jumat, 13 Juni 2025 - 23:48 WIB

Prediksi Hasil Panen Babinsa Kalinanas Dan PPL Lakukan Pengubinan

Jumat, 13 Juni 2025 - 23:44 WIB

Pesan Dandim Pungky : “Jadilah Generasi Muda Yang Berperan Bukan Baperan”

Berita Terbaru