Puluhan Ribu Petani Sarang Walet Jadi Pengangguran, Akibat Lemahnya Industri Sarang Burung Walet

HIDAYAT DESKY

- Redaksi

Senin, 11 Agustus 2025 - 11:18 WIB

50191 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – agaranews.com

Pembina Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara (PPSWN), Benny Hutapea menyampaikan, keluh kesah kepada Presiden Prabowo Subianto, atas kondisi industri Sarang Burung Walet di Indonesia. Dimana industri walet semakin lama semakin menurun, terutama eksportasi produk Sarang Burung Walet ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Menurut pemilik nama panjang Benny Suryo Sabath Hutapea, SH, S.T.h, MH, M.Kn ini mengatakan, sesuai data yang dihimpun selama 6 tahun terakhir terjadi beberapa penurunan ekspor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini disebabkan adanya regulasi dalam bentuk Protokol Perjanjian Perdagangan Sarang Burung Walet antara RI-RRT. Dimana membatasi kadar Nitrit dibawah 30 ppm dan kadar aluminium dibawah 100 ppm.

Selain itu juga disebabkan maraknya ekspor ilegal Sarang Burung Walet, sehingga menyebabkan harga sarang walet turun drastis. Untuk itu PPSWN meminta pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) bisa menertibkan dan menstop perdagangan ekspor ilegal sarang walet.

“Kemudian juga adanya penghentian sementara (suspend) atas 9 perusahaan/eksportir Sarang Burung Walet yang dikenakan oleh Pemerintah RRT dan adanya ekspor ilegal sarang walet ke luar negeri.  Terutama akibat sanksi suspend yang dampaknya sangat terasa sekali,” kata Benny Suryo Sabath Hutapea, Minggu (10/8/2025) di Green Lake City Rukan Fresh Market Blok A No.17 Cipondoh, Tangerang.

Katanya, selain terjadi penurunan pajak ekspor, yang lebih dahsyat lagi adalah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Terutama kepada puluhan ribu tenaga kerja terampil di sektor Sarang Burung Walet.

“Efek domino-nya adalah kepada keluarga-keluarga pekerja yang akhirnya kena PHK. Dimana puluhan ribu pekerja tersebut adalah tulang punggung keluarga,” ucap Benny Hutapea sapaan akrabnya.

Selanjutnya, terjadi penurunan daya beli terhadap keluarga-keluarga pekerja tersebut. Tentunya hal ini juga akan mempengaruhi pendapatan UMKM di sekitar tempat tinggal pekerja tersebut.

“Untuk itu kami dengan kerendahan hati memohon pihak Pemerintah lebih serius dalam mengatasi persoalan suspend tersebut. Bagaimana cara dan strateginya agar pengusaha Sarang Burung Walet bisa ekspor kembali dengan lancar,” pinta Benny Hutapea.

Dirinya merekomendasikan beberapa solusi persoalan kendala ekspor Sarang Burung Walet ini.

Diantaranya,

– Mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum menertibkan dan menstop maraknya ekspor ilegal Sarang Burung Walet, sehingga menyebabkan harga sarang walet turun drastis.

– Menteri Perdagangan harus segera merevisi Permendag No. 51/M-DAG/PER/7/2012 tentang Ketentuan Ekspor Sarang Walet ke RRT.

– Berharap Kementerian Pedaganan RI untuk tidak memberlakukan dan mengevaluasi segala persyaratan yang rumit. Seperti proses registrasi, risk assessment, audit dan pemeriksaan sebelum pengiriman (pre-shipment) untuk produk RRT. Dimana Pemerintah RI dapat mempertimbangkan hal serupa bila terus dihambat.

– Pemerintah diharapkan me-reformasi dan regenerasi bawahannya, serta membuat kebijakan regulasi yang baku secara tertulis. Yang berpihak kepada pelaku usaha, sehingga tidak menimbulkan monopoli regulasi.

“Demikian keluh kesah dari kami Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara (PPSWN). Diharapkan Presiden Prabowo Subianto meningkatkan pendapatan masyarakat dan menyerap lapangan kerja,” pungkas Benny Hutapea. (red)

Berita Terkait

Sat Binmas Polres Metro Jakarta Utara Dekatkan Diri dengan Anak Lewat Program Polisi Sahabat Anak di PAUD Anggrek Bulan 3
Meriahkan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-80, Korem Wijayakusuma Gelar Pameran Alutsista TNI
Tim Wasev Irdam IV/Diponegoro Kunjungi Lokasi TMMD Reguler Ke -125 Kodim 0735/Surakarta
Dandim 0735/Surakarta Bersama Forkopimda Bagikan Bendera Merah Putih Ke Masyarakat, Semarakkan HUT Ke-80 RI
Jelang Berakhirnya TMMD di Madiun, Kasdam Terry: Harus Kerja Ekstra
Babinsa dan PPL Jalin Sinergi, Bertukar Informasi untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan di Desa
Babinsa Dampingi Panen Padi Petani di Susoh, Produksi Perhektar Capai 7 Ton
Kasdim 0418/Palembang Hadiri Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih di Simpang Lima DPRD Sumsel

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 00:48 WIB

Sat Binmas Polres Metro Jakarta Utara Dekatkan Diri dengan Anak Lewat Program Polisi Sahabat Anak di PAUD Anggrek Bulan 3

Kamis, 14 Agustus 2025 - 00:44 WIB

Meriahkan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-80, Korem Wijayakusuma Gelar Pameran Alutsista TNI

Kamis, 14 Agustus 2025 - 00:36 WIB

Tim Wasev Irdam IV/Diponegoro Kunjungi Lokasi TMMD Reguler Ke -125 Kodim 0735/Surakarta

Kamis, 14 Agustus 2025 - 00:34 WIB

Dandim 0735/Surakarta Bersama Forkopimda Bagikan Bendera Merah Putih Ke Masyarakat, Semarakkan HUT Ke-80 RI

Kamis, 14 Agustus 2025 - 00:26 WIB

Babinsa dan PPL Jalin Sinergi, Bertukar Informasi untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan di Desa

Kamis, 14 Agustus 2025 - 00:23 WIB

Babinsa Dampingi Panen Padi Petani di Susoh, Produksi Perhektar Capai 7 Ton

Kamis, 14 Agustus 2025 - 00:21 WIB

Kasdim 0418/Palembang Hadiri Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih di Simpang Lima DPRD Sumsel

Kamis, 14 Agustus 2025 - 00:17 WIB

TNI dan Pemkab Trenggalek Guyub Panen Padi, Jaga Tradisi & Ketahanan Pangan

Berita Terbaru