Jakarta, AgaraNews. Com // Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (14/8/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Polri dan Perum Bulog untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, turut mendampingi Kapolri dan Mendagri dalam peninjauan tersebut.Sejumlah pejabat hadir, antara lain Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dr. Sandi Nugroho, Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) Komjen Muhammad Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Fendriz beserta jajaran pejabat utama (PJU) Polres Metro Jakarta Utara, serta Dandim 0502/JU Letkol Inf Dony Gredinand.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolri mengatakan, Gerakan Pangan Murah akan digelar serentak selama satu minggu ke depan.“Alhamdulillah, saat ini kita melakukan gerakan pangan serentak yang saya targetkan sampai satu minggu ke depan. Kita ingin memastikan penyaluran beras SPHP betul-betul maksimal,” ujarnya di lokasi.
Berdasarkan data Polri dan Bulog, sejak Rabu (13/8) telah disalurkan 5.607 ton beras SPHP di 4.705 titik. Khusus Kamis ini, distribusi dilakukan serentak dengan total 2.424 ton beras di 1.552 titik, menjangkau 484.977 penerima manfaat. Selain beras, tersedia pula gula dan minyak goreng dengan harga sesuai atau di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).“Kita mendorong agar program pemerintah ini berjalan optimal, sehingga target penyaluran sekitar 1,3 juta ton beras SPHP dapat segera tercapai,” tambah Kapolri.
Di Jakarta Utara, kegiatan ini dihadiri sekitar 3.000 warga. Setiap kecamatan mengirim 500 peserta yang memperoleh kupon senilai Rp15 ribu sebagai pengganti konsumsi.Gerakan Pangan Murah menjadi langkah antisipatif pemerintah bersama Polri untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, terutama menjelang periode tertentu yang kerap memicu kenaikan harga di pasaran.(Lia Hambali)