Trenggalek, AgaraNews. Com //.Sinergi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali diperlihatkan secara nyata melalui dukungan penuh terhadap sektor pertanian. Dandim 0806/Trenggalek Letkol Inf Isnanto Roy Saputro, S.H., M.Si., bersama Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Dr. Imam Nurhadi, S.P., M.Agr., turut hadir dalam kegiatan Labuh Panen Padi yang digelar Kelompok Tani (Poktan) Gemah Ripah 3 di area persawahan Desa Kradegan, Kecamatan Gandusari, Rabu (13/8/2025).
Tradisi labuh panen yang rutin digelar ini bukan sekadar seremoni panen padi, tetapi juga menjadi simbol rasa syukur atas hasil bumi dan pelestarian kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Letkol Roy, sapaan akrab Dandim 0806/Trenggalek, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini memiliki nilai strategis sekaligus kultural yang penting untuk dijaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Labuh panen ini bukan hanya tentang memanen padi, tetapi juga memanen nilai kebersamaan dan kearifan lokal. Harapan saya, kegiatan ini tetap dijaga kelestariannya agar anak cucu kita kelak dapat merasakan dan melestarikan keagungan tradisi ini,” ujarnya.Suasana penuh kebersamaan tercipta ketika jajaran TNI, pejabat dinas, petani, tokoh masyarakat, dan perangkat desa turun langsung ke pematang sawah. Mereka saling berbagi cerita tentang proses tanam, tantangan cuaca, hingga strategi meningkatkan produktivitas padi di tengah perubahan iklim.
Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Dr. Imam Nurhadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap dukungan TNI dalam program ketahanan pangan. Menurutnya, keterlibatan TNI bukan hanya soal keamanan wilayah, tetapi juga pendampingan dan motivasi bagi petani.
“Keterlibatan TNI bersama petani menjadi penguat semangat kami untuk terus mengoptimalkan hasil pertanian. Program ketahanan pangan akan berhasil jika dikerjakan bersama-sama dengan sinergi semua pihak,” ungkapnya.
Prosesi labuh panen diawali doa bersama sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dilanjutkan pemotongan padi pertama secara simbolis. Para petani berharap hasil panen tahun ini mencukupi kebutuhan pangan masyarakat sekaligus menjadi cadangan menghadapi musim tanam berikutnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan hanya tentang ketersediaan bahan pokok, tetapi juga tentang keberlanjutan budaya, solidaritas sosial, dan kerja sama lintas sektor. Dengan dukungan TNI, Pemkab Trenggalek, dan kelompok tani, optimisme mewujudkan kemandirian pangan di Bumi Menak Sopal semakin menguat.(Lia Hambali)