Kutacane,agaranews com
Sekretaris Komisi VII DPR Aceh dari Praksi Partai Aceh Yahdi Hasan menyebutkan, kebijakan Gubernur Sumatera Utara yang merazia kendaraan plat Aceh (BL) yang beroperasi di Sumatera Utara terkesan emosional dan tendensius. Hal itu dinilai dapat memicu sentimen publik dan perpecahan.
Menurut Yahdi selaku daerah yang bersebelahan maka dilakukan koordinasi terlebih dahulu antar pemerintah daerah serta dilakukan proses sosialisasi yang intensif sebelum diterapkan maksimal sehingga tidak memicu sentimen serta mengganggu keharmonisan antar daerah bertetangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yahdi Hasan Kecam Razia Plat BL oleh Gubernur Sumut: “Langkah Keliru dan Picu Gesekan Antarwilayah”
“Saya sudah tiga priode duduk di kursi DPR Aceh mewakili Dapil VIII (Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo Lues) belum pernah mendengar tindakan Gubernur Sumatera Utara seperti ini kepada masyarakat Aceh. Ungkap Yahdi
Yahdi juga menjelaskan “Kabupaten Aceh Tenggara yang langsung berbatasan dengan kabupaten Tanoh Karo Sumatra Utara, jangan karena ulah dari seorang Gubernur akan memantik pertikaian antar Masyarakat, terutama di Wilayah berbatasan”.
Apakah Bobby Nasution itu belum Move on dari sengketa 4 pulau yang mau di Caplok oleh sumut.
“Sudah Banyak Pejabat Gubernur baik dari Aceh dan Sumatera Utara Menjabat, tapi selama ini sangat baik hubungan kedua Propinsi yang bertetangga ini. Nah kenapa selama Boby Nasution Menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara seperti salalu Mengajak Ribut dengan Aceh. Ini Menjadi pertanyaan Mendasar bagi Aceh,. Ada dendam apa Bobby Nasution kepada Aceh?” Tutup Yahdi
“Saya mengecam tindakan Gubernur Sumut Bobby Nasution yang merazia kendaraan berpelat BL dari Aceh dan memaksa agar dimutasi ke pelat BK. Ini bukan hanya keliru secara administratif, tapi juga bisa memantik konflik horizontal,” kata Yahdi Hasan
Ady Gegoyong