Aceh Tenggara – agaranews.Com_Dalam upaya mendukung program prioritas nasional di bidang pemenuhan gizi anak, Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, SE., MM., didampingi Ketua DPRK Aceh Tenggara, Dr. Denny Febrian Roza, S.STP., M.Si., Sekretaris Daerah Yusrizal, ST., serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melakukan peninjauan langsung ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Desa Biak Muli, Kecamatan Bambel.
Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dalam memastikan pelaksanaan program unggulan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di bidang perbaikan gizi masyarakat berjalan optimal dan tepat sasaran.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Salim Fakhry menekankan pentingnya menjaga kualitas makanan yang disajikan untuk anak-anak penerima manfaat program. Ia menanggapi secara tegas berbagai isu yang sempat beredar mengenai dugaan makanan yang basi atau tidak layak konsumsi.
> “Saya minta tidak ada lagi makanan basi. Nasi basi, lauk basi, itu tidak boleh terjadi lagi. Ini menyangkut kesehatan anak-anak kita. Dapur harus bersih dan steril. Kalau perlu dicek setiap hari,” tegas Bupati di hadapan para petugas dapur dan pendamping program.
Lebih lanjut, Bupati juga mengingatkan agar seluruh proses pengolahan makanan, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi, dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan standar kesehatan. Ia menegaskan, pemerintah daerah akan terus memantau dan mengevaluasi jalannya program SPPG di seluruh kecamatan di Aceh Tenggara.
> “Ini bukan sekadar program bantuan makanan. Ini adalah investasi masa depan. Kita ingin anak-anak Aceh Tenggara tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Maka semua pihak harus serius, dari dapur hingga meja makan,” ungkapnya.
Program SPPG sendiri merupakan bagian dari strategi nasional dalam menurunkan angka stunting dan memperbaiki kualitas gizi anak-anak usia dini. Dapur SPPG di Biak Muli merupakan salah satu dari beberapa titik yang telah aktif menyalurkan makanan bergizi setiap hari kepada anak-anak yang masuk kategori rawan gizi dan stunting.
Peninjauan ini juga diisi dengan dialog antara Bupati dan petugas lapangan, di mana disampaikan berbagai tantangan teknis di lapangan, mulai dari keterbatasan alat memasak hingga kebutuhan pelatihan lanjutan untuk para pengelola dapur.
Di akhir kunjungannya, Bupati menegaskan bahwa Pemkab Aceh Tenggara akan terus memberi perhatian khusus terhadap program-program yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, khususnya kesehatan dan gizi anak.
> “Sebagai kepala daerah, saya bertanggung jawab penuh memastikan program prioritas Bapak Presiden Prabowo berjalan baik di daerah ini. Jangan main-main dengan urusan gizi. Ini soal masa depan bangsa,” pungkasnya.
Ady Gegoyong



































