NAGAN RAYA- agaranews.Com//Brekingnews//Sekber Wartawan Indonesia (SWI) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kapasitas dan integritas para jurnalis di daerah. Setelah resmi melantik jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) SWI Nagan Raya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) SWI langsung menggelar Orientasi Organisasi dan Keanggotaan (OOK) serta Diklat Jurnalistik Profesional, yang berlangsung di Aula Grand Nagan Hotel, Kabupaten Nagan Raya, Selasa siang (7/10/2025).
Acara berlangsung penuh semangat dan kekeluargaan, diikuti oleh seluruh jajaran pengurus DPD SWI Nagan Raya. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi, yang menjadi bekal penting dalam menjalankan roda organisasi dan meningkatkan profesionalitas sebagai wartawan.
Pada sesi Orientasi Organisasi dan Keanggotaan (OOK) yang berlangsung selama 95 menit, Plt. Ketua Umum dan Sekjen DPP SWI, Herry Budiman, menyampaikan materi mendalam terkait Job Description (tupoksi) pengurus, serta pentingnya membangun resiliensi organisasi.
Dengan gaya penyampaian yang dialogis dan inspiratif, Herry menekankan bahwa pengurus bukan sekadar nama dalam struktur, melainkan motor penggerak organisasi yang harus memahami tugas, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing.
> “Jangan cuma jadi pengurus di atas kertas, tapi tidak mengerti dengan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya. Organisasi kuat dimulai dari pengurus yang paham peran,” tegas Herry.
Tak hanya itu, Herry juga mengupas bagaimana pentingnya membangun ketahanan organisasi di tengah tantangan zaman dan dinamika internal.
> “Organisasi yang resilien adalah yang siap menghadapi perubahan dan tekanan. Tapi itu tidak mungkin terwujud jika resiliensi individu pengurusnya tidak terbangun dengan baik,” tambahnya.
Pemaparan Herry mendapat respons positif dari seluruh peserta. Sesi ini menjadi ruang reflektif bagi para pengurus baru DPD SWI Nagan Raya untuk memahami bahwa tanggung jawab struktural juga berarti tanggung jawab moral dan etika dalam menjalankan roda organisasi.
Sesi berikutnya diisi oleh Kepala Bidang Diklat dan Litbang DPP SWI, Imam Suwandi, S.Sos., M.I.Kom, yang akrab disapa Cak Imam. Dalam materi bertajuk “Diklat Jurnalistik Profesional”, Cak Imam mengajak peserta menyelami makna dan filosofi profesi wartawan.
> “Wartawan itu bukan tukang tulis berita. Kita adalah penulis sejarah, intelektual, sekaligus pejuang kebaikan, kebenaran, dan keadilan,” tegas Imam yang juga dosen komunikasi di Universitas Terbuka.
Lebih dari sekadar teknik menulis, Cak Imam mengupas pentingnya memahami nilai berita (news value), serta penguasaan terhadap rumus dasar jurnalistik 5W+1H, yang menjadi fondasi dalam menyusun berita yang informatif, berimbang, dan bernilai.
> “Tulisan wartawan bukan sekadar laporan peristiwa, tapi cermin dari intelektualitas dan kepedulian sosial. Untuk itu, jurnalis harus peka terhadap fenomena, paham konteks, dan berani bersikap,” ujarnya dengan semangat.
Sesi diklat ini membuka cakrawala berpikir peserta, bahwa menjadi wartawan bukan hanya soal mengejar headline atau viralitas, tetapi soal tanggung jawab untuk menyuarakan suara rakyat, membela yang benar, dan menjadi penjaga demokrasi yang sehat.
Sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan terhadap partisipasi aktif, seluruh peserta menerima sertifikat Orientasi Organisasi dan Keanggotaan serta Diklat Jurnalistik Profesional yang diserahkan secara simbolik oleh Plt. Ketum Herry Budiman kepada Ketua DPD SWI Nagan Raya, Rahmat P. Ritonga, disaksikan jajaran pengurus lainnya.
Momentum ini menjadi langkah awal DPD SWI Nagan Raya untuk menjalankan amanah organisasi dengan lebih solid, profesional, dan penuh semangat.
Dengan terlaksananya pelantikan, orientasi, dan diklat ini, SWI menunjukkan keseriusan dalam membina wartawan yang tidak hanya terampil, tapi juga berintegritas. DPP SWI berharap DPD Nagan Raya dapat menjadi contoh baik di wilayah barat selatan Aceh dalam membangun ekosistem pers yang sehat dan bertanggung jawab.
> “Kami ingin membangun wartawan yang tidak hanya hebat dalam menulis, tapi juga kuat dalam sikap, dan tangguh dalam menghadapi tekanan,” tutup Herry Budiman dalam sambutannya.
Kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa di balik setiap berita yang kita baca, ada perjuangan sunyi dari para wartawan yang terus berjuang untuk menyampaikan fakta demi kebenaran. Ady



































