Brekingnews/Kutacane – agaranews.com.Online
Suasana religius dan penuh semangat kebersamaan mewarnai Tabligh Akbar, Maulid Nabi Muhammad SAW, Doa Bersama, dan Peringatan Hari Santri ke-10 Kabupaten Aceh Tenggara, yang digelar pada Kamis, 23 Oktober 2025. Ribuan santri, tokoh agama, masyarakat, serta pelajar dari berbagai pesantren dan sekolah di Aceh Tenggara memenuhi lokasi acara sejak pagi hari.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara ini bukan hanya menjadi ajang refleksi keagamaan dan syiar Islam, tetapi juga menjadi momen mempererat tali silaturahmi antarumat serta meneguhkan semangat “Santri Siaga Jiwa dan Raga” sebagai tema besar peringatan tahun ini.
Yang membuat suasana semakin meriah, kehadiran Artis Lebah Bergantung ikut memeriahkan acara dengan penampilan istimewa bernuansa religi. Kehadiran artis ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, terutama kalangan muda, yang memenuhi lapangan tempat acara berlangsung.
Penampilan Artis Lebah Bergantung membawa energi positif dengan lagu-lagu bernuansa islami yang menggugah hati dan menambah semarak suasana. Setiap bait syair yang dibawakan mengajak jamaah untuk semakin mencintai Rasulullah SAW serta meneladani akhlak mulianya.

Dalam sambutannya, Bupati Aceh Tenggara, H.M. Salim Fakhry, S.E., M.M., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh panitia, para santri, serta tokoh masyarakat yang turut mensukseskan kegiatan besar ini.
> “Peringatan Hari Santri bukan hanya seremoni. Ini momentum untuk memperkuat karakter generasi muda agar menjadi santri yang tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia, sesuai ajaran Rasulullah SAW,” ungkap Bupati dalam pidatonya.
Bupati juga menegaskan, santri memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
> “Dulu santri berjuang dengan semangat jihad melawan penjajah, kini santri berjuang dengan ilmu dan akhlak mulia menghadapi tantangan zaman modern,” tambahnya.

Selain Tabligh Akbar dan tausiyah utama yang disampaikan oleh ulama terkemuka Aceh, acara juga diisi dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, pembacaan shalawat, dan santunan kepada anak yatim piatu dari berbagai pesantren di Kabupaten Aceh Tenggara.
Kemeriahan semakin terasa ketika Artis Lebah Bergantung naik ke atas panggung membawakan lagu religi populer yang menggugah semangat jamaah. Penonton yang hadir tampak antusias, bahkan beberapa santri ikut bershalawat bersama, menambah suasana keakraban dan kekhidmatan.
Peringatan Hari Santri ke-10 tahun ini juga dihadiri oleh Forkopimda Aceh Tenggara, para ulama, tokoh masyarakat, kepala dinas, dan pimpinan pondok pesantren se-Aceh Tenggara. Tidak hanya menjadi ajang hiburan dan dakwah, kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi spiritual yang memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.

Acara ditutup dengan doa bersama dan pembacaan salawat Nabi, yang menggema di seluruh area lapangan. Wajah-wajah para santri tampak bersinar penuh kebanggaan — bahwa menjadi santri bukan hanya belajar agama, tetapi juga menjadi penjaga moral dan cahaya peradaban bangsa. Ady Gegoyong


































