* Warga masih membakar, bibit minim, lahan jagung masih luas
Kutacane.Agaaranews – Rehabilitasi hutan Alur Baning resort Babul Rahmah diduga sia-sia, karena masih banyak orang membakar, lahan jagung masih luas, dan bibit masih minim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut terpantau Wartawan Agaaranews di lapangan, pada hari Sabtu(1/3-2020) pukul 14.15 Wib, yang didampingi PKN, dan Wartawan Tabloid Mitra Polda.
Konfirmasi Wartawan media ini kepada staff Kebun pembibitan TNGL di Alur Baning, bahwa hutan yang akan direhabilitasi seluas 18.000 ha.
” Kesadaran masyarakat masih kurang pak Wartawan, mereka masih mau membakar, hingga bibit yang diberikan dan yang ditanam, layu dan mati, ujarnya.” Konfirmasi Jurnalis media ini kepada pegiat rehabilitasi TNGL, Sdr.Muslim mengatakan, bahwa kegiatan rehabilitasi hutan Alur Baning, hanya dilakukan formalitas, untuk mencari keuntungan pribadi, ucapnya.”
Rehabilitasi hutan Alur Baning resort Babul Rahmah, sudah dicanangkan Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan RI, dengan kedatangan Dirjen Konservasi sumber daya alam dan ekosistem( KSDAE), Ir.Wiratno,M.Sc pada bulan September 2017, yang dihadiri Forkopimda, Muspika Babul Rahmah, Kepala-kepala desa se-kecamatan Babul Rahmah, dan warga desa kawasan penyangga TNGL.(P.Lubis)