Studi Kepemimpinan Tambunan di Kabupaten Deli Serdang 2004 – 2024

LIA HAMBALI

- Redaksi

Senin, 18 November 2024 - 10:54 WIB

50146 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Deli Serdang, AgaraNews.com// PENELITIAN mengenai relasi kekuasaan dalam kepemimpinan daerah selalu menarik minat akademis karena mencakup perspektif yang luas serta memadukan kajian teoritis dan praktis.

Mengacu pada teori pemerintahan Rosen bloom dan Goldsmith, relasi kekuasaan yang efektif memiliki peran strategis dalam manajemen, pengawasan dan pengembangan daerah (Labolo, 2008).

Penulis tertarik dengan penelitian disertasi Dr. Musa Rajekshah S.Sos M.Hum di Program Doktor Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara, mengeksplorasi model relasi kekuasaan Tambunan di Deli Serdang.

Kajian penelitian ini menyoroti bagaimana relasi kekuasaan yang harmonis dan berkesinambungan berperan dalam menjaga stabilitas dan kesinambungan pembangunan di Kabupaten Deli Serdang dari 2004 hingga 2024. Penelitian ini berfokus pada model kekuasaan Tambunan di Deli Serdang, khususnya bagaimana harmonisasi relasi kekuasaan berperan dalam keberlanjutan pembangunan daerah, sebagaimana diuraikan dalam disertasi Dr. Musa Rajekshah S.Sos M.Hum untuk meraih gelar Doktor Studi Pembangunan di Universitas Sumatera Utara.

Penulis memulai analisis dengan meninjau asal-usul nama Kabupaten Deli Serdang yang terinspirasi dari Kesultanan Deli dan Serdang, yang keduanya merupakan bagian penting dari sejarah daerah ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Deli Serdang 2023, populasi kabupaten ini tercatat mencapai 1.953.986 jiwa pada tahun 2022. Dengan motto “BHINNEKA PERKASA JAYA,” pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mendorong kemajuan dengan mengedepankan keberagaman sosial budaya. Kabupaten ini memiliki masyarakat yang beragam etnis, termasuk Melayu Deli, Karo, Toba, Simalungun, Minangkabau, Jawa, dan Tionghoa.

Sejarah dan Transformasi Kepemimpinan,

Sejak tahun 1946, Deli Serdang telah dipimpin oleh sejumlah tokoh berpengaruh, mulai dari Bupati pertama, Moenar S. Hamidjojo hingga Ali Yusuf Siregar. Sepanjang masa tersebut, Deli Serdang terus menghadirkan pemimpin-pemimpin yang mengembangkan kompetensi manajerial dalam tata kelola pemerintahan daerah. Hal ini menjadikan kabupaten ini sebagai wilayah yang bertumbuh secara adaptif dan akuntabel.

Kepemimpinan Tambunan,

Keterlibatan keluarga Tambunan dalam kepemimpinan Deli Serdang dimulai dengan Bapak Amri Tambunan, putra Mayor TNI H. Djamaluddin Tambunan, yang menjabat sebagai bupati pada periode 2004–2014.

Pada masa kepemimpinannya, Amri Tambunan berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, menghadirkan program-program strategis, seperti “Cerdas” di bidang pendidikan, “GDSM” untuk pengembangan infrastruktur, dan “Ceria” sektor kesehatan.

Berkat program-program ini, Deli Serdang memperoleh sejumlah penghargaan nasional, termasuk Piala Citra Presiden RI untuk pelayanan prima di RSU Deli Serdang (2006) dan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI (2009).

Kepemimpinan di Deli Serdang kemudian dilanjutkan oleh H. Ashari Tambunan (2014–2024), yang berhasil menurunkan tingkat kemiskinan di daerah tersebut hingga mencapai 3,62 persen.

Di bawah kepemimpinannya, Deli Serdang diakui sebagai lumbung pangan strategis nasional dan menerima berbagai penghargaan, termasuk Sertifikat Eliminasi Malaria (2014), Penghargaan Pembina K3 Terbaik (2014) dan penghargaan dalam bidang lingkungan hidup dan tata kelola.

Pada tahun 2015, kabupaten ini memperoleh Kalpataru, Adiwiyata Mandiri, dan Piala Adipura, yang menegaskan komitmen pemerintah daerah terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Kajian Ijeck,

Dalam menyelesaikan studi doktoral di Program Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara, Dr. Musa Rajekshah S.Sos M.Hum (Ijeck) meneliti model kepemimpinan keluarga Tambunan di Deli Serdang, yang beliau identifikasi perpaduan gaya kepemimpinan populis, transformatif, dan professional. Beliau menamainya “MODEL IJECK” sebagai lima pilar yang membentuk inti kepemimpinan dinasti Tambunan.

Menyoroti dampak positif dari pendekatan kepemimpinan keluarga Tambunan yang harmonis.(RG/Rz)

Berita Terkait

Semangat Ramadhan Akhirnya Personel Satgas TMMD 123 Langkat Tuntaskan Pekerjaan Pelebaran Plat Deker
Sumur Bor Kelima Hampir Tuntas Di Bangun Satgas TMMD Kodim Tapsel
Bantu Warga Kampung Wuloni Distrik Ilaga, Pos TNI Bagikan Sargal
Korem 022/PT, Kodim 0207, dan Forkopimda Simalungun Sigap Bantu Evakuasi dan Normalisasi Banjir di Parapat
Polres Tanjung Balai Bersama Ulama Nuzul Qur’an, Buka Puasa Bersama dan Berikan Sembako Buat Warga
Plt. Kepala Rutan Kabanjahe Pimpin Rapat Dinas Guna Penguatan dan Fungsi Pegawai
Bupati Karo, Brigjen Pol (Purn) Dr. dr. Antonius Ginting, SP.OG.,M.Kes Pimpin Apel Hari Kesadaran Nasional
*Monitoring Wilayah Binaan, Babinsa Koramil 04/Beutong Melaksanakan Komsos ke Warga Binaan*

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 12:39 WIB

Semangat Ramadhan Akhirnya Personel Satgas TMMD 123 Langkat Tuntaskan Pekerjaan Pelebaran Plat Deker

Senin, 17 Maret 2025 - 12:36 WIB

Sumur Bor Kelima Hampir Tuntas Di Bangun Satgas TMMD Kodim Tapsel

Senin, 17 Maret 2025 - 12:32 WIB

Bantu Warga Kampung Wuloni Distrik Ilaga, Pos TNI Bagikan Sargal

Senin, 17 Maret 2025 - 12:27 WIB

Korem 022/PT, Kodim 0207, dan Forkopimda Simalungun Sigap Bantu Evakuasi dan Normalisasi Banjir di Parapat

Senin, 17 Maret 2025 - 12:22 WIB

Polres Tanjung Balai Bersama Ulama Nuzul Qur’an, Buka Puasa Bersama dan Berikan Sembako Buat Warga

Senin, 17 Maret 2025 - 12:02 WIB

Bupati Karo, Brigjen Pol (Purn) Dr. dr. Antonius Ginting, SP.OG.,M.Kes Pimpin Apel Hari Kesadaran Nasional

Senin, 17 Maret 2025 - 11:37 WIB

*Monitoring Wilayah Binaan, Babinsa Koramil 04/Beutong Melaksanakan Komsos ke Warga Binaan*

Senin, 17 Maret 2025 - 11:36 WIB

*Babinsa Koramil 02/Seunagan Komsos Bersama Tokoh Masyarakat Di Desa Binaan*

Berita Terbaru