Breaking News
Jakarta-agaranews.com
Dewan Pimpinan Pusat Corruption Investigation Commiittee (CIC) meminta dengan tegas kepada Presiden Prabowo segera mencopot Bahlil sebagai menteri yang tidak bersikap dan merusak citra Presiden Prabowo,karena membuat gaduh rakyat akibat kasus gas 3 kg.
Desakan CIC ini agar Presiden Prabowo dapat mengevaluasi kinerja para menteri yang kurang pro terhadap rakyat,malah banyak menyinggung hati rakyat,sementara Presiden Prabowo sangat mengutamakan nasib rakyat kecil.
Ketua Umum CIC Raden Bambang.SS didampingi Sekretaris Jenderal CIC DJ Sembiring menegaskan,” Kami meminta dengan tegas kepada Presiden Prabowo segera mungkin mencopot Menteri SDM Bahlil yang melukai hati rakyat serta merusak citra dan nama baik Presiden Prabowo yang sangat menjunjung tinggi rakyat kecil,jika ini sosok diabiarkan terus menjabat,bisa bisa rakyat semakin terpuruk,apa lagi sosok menteri yang satu ini sangat arogan serta mantan supir angkot,sehingga kurang bertiga,” tegas Raden Bambang.SS Rabu (5/2/2025) kepada wartawan di Jakarta.
CIC menilai,Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang telah membuat kegaduhan melalui kebijakan sepihak melarang pengecer menjual LPG 3 kg, sementara Presiden Prabowo telah mengizinkan kembali bagi pengeceran bagi untuk menjual LPG 3 kg tanpa syarat.
Raden Bambang.SS menambahkan,meminta Presiden harus tegas terhadap para pembantunya yang mengurus rakyat dengan secara asal-asalan, tanpa koordinasi yang jelas, dalam hal ini Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal CIC DJ Sembiring,”CIC Minta kepada Presiden Prabowo untuk meninjau ulang kinerja para menterinya yang baru berjalan beberapa bulan saja. Terutama yang banyak menimbulkan polemik dan kegaduhan di tengah masyarakat,seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang mengeluarkan kebijakan menyengsarakan rakyat dan tanpa sepengetahuan Presiden Prabowo,” ungkap Sekjen CIC.
Menurut DJ Sembiring, regulasi yang ada seharusnya sudah dipersiapkan bagaimana implementasinya di lapangan. Bukan sekadar keluar regulasi namun implementasi di lapangan justru baru dipikirkan. Contoh paling konkret adalah kebijakan soal LPG 3 kg yang menyebabkan antrean panjang hingga menelan korban jiwa.
CIC berpendapat akibat ulah Bahlil,Kebijakan Kementerian ESDM yang melarang penjualan gas LPG 3 kilogram di tingkat pengecer per 1 Februari 2025, bukanlah kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum CIC Raden Bambang.SS,
sebenarnya ini bukan kebijakan dari Presiden untuk kemudian melarang (pengecer menjual LPG 3 kg) kemarin itu,” ungkap Ketum CIC
Ketika ada kegaduhan di masyarakat, Presiden Prabowo Subianto pada Selasa kemarin, 4 Februari 2025 telah menginstruksikan Kementerian ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer gas LPG 3 kg.
“CiC akan terus mendesak Presiden Prabowo segera mencopot Menteri SDM Bahlil,jika tidak maka benarlah para pembantu Presiden Prabowo masih banyak asal asalan melayani rakyat,tidak sesuai apa yang dijanjikan Presiden Prabowo dalam kampanyenya,” pungkas Raden Bambang.SS Ketua Umum CIC.
CIC menilai masih banyak putra putri anak bangsa yang pantas menjadi pembantu Presiden Prabowo dalam menuju Indonesia EMAS,bukan titipan parpol.
(Ady)