Catatan : Lia Hambali, AgaraNews. Com // Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menuju Provinsi Riau.
Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Ulu Air, Nagari Harau/Kenagarian Persiapan Ulu Air, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Kelok sembilan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatra dan Pantai Timur Sumatra. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekarang di sekitar Jalan Kelok 9 saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik bukit.Jembatan layang kelok sembilan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013.
Pembangunan jembatan layang Kelok 9 mulai dilakukan pada 2003. Pengerjaannya ditangani dalam dua tahapan pembangunan. Panjang keseluruhan jembatan dan jalan yang dibangun adalah 2.537 meter, terdiri dari enam jembatan dengan panjang 959 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter.
Jembatan layang Kelok 9 terdiri dari enam jembatan dan memiliki ruas jalan selebar 12,5 meter. Bentang jembatan pertama memiliki panjang 20 meter, bentang kedua 230 meter, dan bentang ketiga 65 meter.
Bentang keempat memiliki panjang 462 meter. Bentang jembatan keempat merupakan jembatan jenis pelengkung beton dengan fondasi bore pile sedalam 20 meter untuk menahan berat jembatan dan gaya horizontal gempa. Bentang jembatan kelima memiliki panjang 31 meter dan bentang keenam 156 meter.
Kisah seram yang pernah tertanam dihati masyarakat ketika harus melewati kelok sembilan ini, berangsur sirna dengan indahnya jembatan layang nan berwarna-warni hingga sejuk dipandang mata. Justru sekarang pengunjung belum merasa puas bila belum singgah di kelok sembilan ketika berada di Sumbar.Kini kelok sembilan yang dikenal seram dan angker sudah menjadi Icon Wisata Utama khususnya di daerah Payakumbuh. Disini kita bisa duduk-duduk menghilangkan penat sembari minum kopi dan makan jagung bakar yang disediakan para pedagang disepanjang jalan kelok sembilan.
Bisa juga pengunjung karaokean di warung-warung tersebut untuk menikmati indahnya panorama alam dengan dihembus angin sepoi-sepoi menambah ketenangan jiwa yang kadang penat oleh rutinitas pekerjaan. Dan yang mengasyikan kita tidak ada membayar retribusi atau kutipan-kutipan liar lainnya, bahkan parkirpun gratis, itulah sekelumit cerita denga Tony Payakumbuh warga setempat ketika kami berkunjung ke Kelok sembilan pada 24 Maret lalu.