Manado, Sulut. Agaranews.Com // Pelaksanaan Penamatan, Wisuda atau apapun itu namanya tidak boleh dilaksanakan diakhir tahun ajaran kelas XII, yang akhirnya membebani orang tua Siswa yang menghabis Kocek orang tua sedalam mungkin akibat permintaan kebutuhan anak menghadapi Penamatan ataupun Wisuda anak SMA, SMP, SD dan TK atau PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ),
Larangan Penamatan ataupun Wisuda sudah jelas Regulasi nya di Permen menteri pendidikan Nasional dan di tambah lagi Program Presiden ke 8 Prabowo Subianto Asta Cita Efesiensi karena beban Perekonomian yang semakin berat di tanggung oleh Negara maupun Kelompok keluarga terkecil ke bawah,
LSM-RAKO (Rakyat Anti Korupsi) Angkat bicara sangat prihatin kepada sekolah-sekolah yang Tambrak atau Kangkangi Regulasi Larangan tersebut yang sudah membebani orang tua siswa siswi yang akhirnya mereka atau orang tua masih memikirkan biaya ke jenjeng Pendidikan berikutnya contoh dari tamat SMA naik ke jenjang Kuliah, dan kuliah tersebut masih banyak biaya yang akan dikeluarkan oleh orang tua siswa, dari SMP naik ke SMA orang tua siswa tetap membutuhkan biaya biaya ke jenjeng Pendidikan keatas nya dan seterusnya SD menujuh SMP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
RAKO di minta Gubernur dan wakil Sulawesi Utara jangan tutup mata dalam hal Penamatan ataupun Wisuda pada hari kamis tgl 8-5-25 yang di lakukan oknum Kepala sekolah yang tidak taat Aturan dan kangkangi kebijakan Efesiensi Presiden Prabowo Subianto, untuk itu beri sangsi tegas kepada oknum kepsek nakal yang banyak alasan kemauan Siswa atau orang tua siswa,
Rako dapat informasi masih bahwa SMKN3 membuat Penamatan atau Wisuda dengan jumlah kurang lebih 1000 siswa. Dibuat di gedung graha gubernuran, coba di bayangkan berapa Uang hangus di situ bisa kurang lebih Milyaran, salah satu Contoh orang tua di bebani membayar sewa Gedung Graha gubernuran Sulut, kebersihan, Keamanan Dan lain lainnya
Keluhan orang tua lagi membeli Persiapan anak mereka seperti perempuan biaya ke satu Siswa Saja dari mulai Sepatu, kabaya, Sanggul, mekap Dan lainnya bisa kurangi lebih satu jutaan di luar Transportasi PP dari rumah ke Gedung Graha gubernuran kurang lebih 200.000. diluar dari di bebankan kepada Siswa siswi kurang lebih 300.000 berarti per siswa uang yang di siapkan orang tua mereka 1.500.000 pada hal selesai Wisuda ini semua orang tua masih memikirkan biaya ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Dengan adanya informasi dari publik ataupun keluhan keluhan tersebut maka sekali lagi meminta kepada pejabat terkait dan Gubernur dan Wakil Gubernur harus mengevaluasi oknum kepsek yang Nakal dan kangkangi Efesiensi Program Asta Cita Presiden RI ke 8 Prabowo Subianto, dan mari kita contoh Gubernur Jabar kang Dedy yang betul betul melarang kepsek kepsek mengadakan Penamatan atau Wisuda dan Rit-Rit tampa Alasan apapun itu, sehingga tidak membebani orang tua Siswa. (” Tim-JS “)