Lhokseumawe, 18 Mei 2025, AgaraNews . Com //.Tahapan Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Aceh 2025 sedang diselenggarakan sesuai timeline yang sudah dipersiapkan oleh Badan Pekerja Konkorcab (BPK) PMII Aceh. Namun, bagi PMII Komisariat Universitas Malikussaleh, pertanyaan besar muncul: Apakah Konkorcab kali ini benar-benar menjadi momentum evaluasi dan perbaikan, atau hanya sekadar rotasi kepemimpinan tanpa substansi?
.
Rotasi Kepemimpinan Tanpa Perubahan Signifikan
Beberapa kader juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa rotasi kepemimpinan yang terjadi dalam Konkorcab kali ini tidak disertai dengan perubahan struktural atau programatik yang signifikan. “Jika hanya sekadar rotasi tanpa adanya perubahan yang jelas, maka tujuan organisasi untuk berkembang dan beradaptasi dengan tantangan zaman akan sulit tercapai,” tambah kader PMII Unimal.
Dalam Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab) PMII Aceh 2025, terdapat dua calon yang mencalonkan diri sebagai Ketua PKC PMII Aceh:
1. Syahrul Maulana Mansur
Syahrul Maulana Mansur dikenal sebagai kader yang aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Ia memiliki pengalaman dalam memimpin dan berorganisasi, serta memiliki visi untuk membawa PMII Aceh ke arah yang lebih progresif dan inovatif.
2. Teuku Raysoel Akram
Teuku Raysoel Akram sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum PMII Cabang Banda Aceh periode 2021–2022. Dalam masa kepemimpinannya, ia fokus pada penguatan kaderisasi dan menjaga solidaritas organisasi. Raysoel juga menekankan pentingnya PMII sebagai agen perubahan yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian satu calon yang mencalonkan diri sebagai ketua kopri PKC PMII Aceh yaitu : Desi Hartika yang saat periode sebelum nya menjabat sebagai sekretaris Kopri PKC PMII Aceh periode 2021-2023.
Harapan Untuk Masa Depan PMII Aceh
PMII Komisariat Universitas Malikussaleh berharap agar ke depan, Konkorcab dapat menjadi ajang evaluasi yang konstruktif dan menghasilkan keputusan strategis yang mampu membawa perubahan positif bagi organisasi. “Kami ingin PMII Aceh menjadi organisasi yang tidak hanya besar secara kuantitas, tetapi juga kuat secara kualitas dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.(Lia Hambali)