KUTACANE – agaranews.com- Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara menunjukkan keseriusannya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah. Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya Rapat Koordinasi dalam Rangka Rembuk Stunting Tahun 2025, yang berlangsung pada Jumat, 19 September 2025, di Oproom Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Aceh Tenggara.
Kegiatan strategis ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Aceh Tenggara, dr. Heri Al Hilal, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan agenda prioritas nasional yang harus direspons serius oleh pemerintah daerah hingga ke tingkat desa.
> “Stunting bukan hanya isu kesehatan, tetapi persoalan pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu, upaya penurunan stunting harus menjadi komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, lembaga, tenaga kesehatan, maupun masyarakat,” ujar Wakil Bupati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Wabup Heri Al Hilal mengingatkan bahwa percepatan penurunan stunting memerlukan sinergi lintas sektor secara terintegrasi dan berkesinambungan, melalui perencanaan program yang tepat sasaran serta evaluasi rutin atas capaian di lapangan.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Tenggara, Hj. Nurjanah Fakhri, para Camat se-Kabupaten Aceh Tenggara, seluruh Kepala Puskesmas, perwakilan dari Dinas Kesehatan, serta jajaran lintas sektor yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kabupaten.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Aceh Tenggara, Budi Afrizal, SKM., M.K.M., selaku koordinator teknis penanganan stunting di daerah, memaparkan berbagai strategi dan program prioritas yang telah dan akan dilaksanakan.
Menurut Budi Afrizal, intervensi terhadap stunting dilakukan dalam dua bentuk, yaitu intervensi spesifik (langsung) melalui pelayanan gizi dan kesehatan, serta intervensi sensitif (tidak langsung) melalui perbaikan sanitasi, penyediaan air bersih, edukasi pola asuh, dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
> “Kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi lintas sektor dan konsistensi dalam pelaksanaan program di lapangan. Karena itu, kami mendorong seluruh pemangku kepentingan agar terus bergerak bersama, tidak hanya pada level kebijakan, tapi juga pada implementasi konkret hingga ke tingkat rumah tangga,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar formalitas tahunan, rembuk stunting ini menjadi wadah penting untuk mengevaluasi capaian, mengidentifikasi tantangan di lapangan, serta menyusun langkah-langkah taktis yang mampu menurunkan angka stunting secara signifikan di Kabupaten Aceh Tenggara.
Sebagai penutup, Wakil Bupati berharap agar kegiatan ini menghasilkan rumusan komitmen bersama yang ditindaklanjuti dengan aksi nyata, demi terwujudnya generasi emas Aceh Tenggara yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.
Ady Gegoyong