Aceh Tenggara, agaranews.Com — Untuk pertama kalinya, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Tenggara mengikuti Festival Meurah Silu, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia di Kota Langsa. Kehadiran Aceh Tenggara dalam festival bergengsi ini menjadi momen bersejarah sekaligus bukti nyata komitmen daerah dalam memajukan kerajinan lokal dan ekonomi kreatif.
Ketua Dekranasda Aceh Tenggara, Ny. Nurjanah Fakhri, menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kelancaran dan kesuksesan partisipasi Aceh Tenggara di festival ini.

> “Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim Dekranasda Agara atas kerja keras dan dedikasi yang luar biasa. Ini merupakan pertama kalinya Aceh Tenggara mengikuti Festival Meurah Silu, dan semuanya berjalan dengan lancar. Saya bangga melihat pencapaian ini,” ujar Ny. Nurjanah Fakhri.
Ia menambahkan, keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kemampuan tim dalam menampilkan produk kerajinan terbaik, tetapi juga menunjukkan semangat kolaborasi dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat.

> “Semangat, kerja keras, dan koordinasi yang solid dari seluruh tim benar-benar membuahkan hasil yang membanggakan. Semoga ke depan, Dekranasda Aceh Tenggara semakin maju, inovatif, dan mampu menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat provinsi maupun nasional,” tambahnya.
Festival Meurah Silu merupakan ajang tahunan yang mempertemukan pengrajin dan pelaku UMKM dari seluruh Aceh untuk menampilkan produk unggulan, budaya lokal, serta inovasi kreatif. Keikutsertaan Aceh Tenggara dalam festival ini menjadi kesempatan strategis untuk mempromosikan kerajinan khas daerah, memperluas jaringan, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar regional maupun nasional.
6
Dengan partisipasi ini, Dekranasda Aceh Tenggara berharap dapat mendorong pelaku usaha kerajinan di daerah untuk terus berkembang, berinovasi, dan menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sekaligus melestarikan budaya dan kearifan lokal yang menjadi identitas Aceh Tenggara.
“Prestasi ini bukan hanya milik tim Dekranasda, tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Aceh Tenggara. Mari kita terus dukung pengembangan kerajinan lokal agar semakin dikenal luas, memberikan manfaat ekonomi, dan menegaskan eksistensi Aceh Tenggara di kancah nasional,” pungkas Ny. Nurjanah Fakhri.
Ady Gegoyong



































