Brekingnews/ Banda Aceh | agaranews.com.online – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, meresmikan Rumah Sakit Umum (RSU) Putri Bidadari Aceh, sebuah fasilitas kesehatan swasta modern yang diharapkan menjadi pusat layanan medis unggulan di Tanah Rencong.
Upacara peresmian berlangsung di Banda Aceh, Kamis (23/10/2025), dan dihadiri sejumlah tokoh penting. Di antaranya H. Muhammad Nur Abubakar selaku pimpinan sekaligus investor utama RSU Putri Bidadari, Firmansyah sebagai Direktur Utama, unsur Forkopimda, Staf Khusus Wali Nanggroe Dr. Muhammad M. Raviq, pimpinan BPJS Kesehatan, serta kalangan ulama, akademisi, dan tenaga medis.
Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, mengatakan bahwa peresmian ini menjadi bukti nyata komitmen Wali Nanggroe dalam mendorong kemandirian pembangunan sektor kesehatan Aceh.
Dalam sambutannya, Wali Nanggroe menegaskan bahwa pembangunan rumah sakit tersebut merupakan bagian dari semangat “meubangun Aceh sigom donya” — membangun Aceh dengan kekuatan dan sumber daya sendiri.
> “Rumah sakit ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi simbol kolaborasi mulia antara pengusaha Aceh, tenaga profesional, dan dukungan moral dari lembaga adat serta Pemerintah Aceh,” ujar Wali Nanggroe.
RSU Putri Bidadari Aceh hadir dengan fasilitas berteknologi tinggi seperti Cathlab (Cardiac Catheterization Laboratory), CT-Scan Angiografi, MRI, EMG, EEG, ICU dan NICU, Laboratorium Patologi, Endoskopi dewasa dan anak, serta layanan PONEK dan fisioterapi modern.
Dilengkapi dengan peralatan medis berstandar nasional dan internasional, RSU ini ditargetkan menjadi pusat rujukan kesehatan utama di Aceh dan wilayah barat Indonesia.
Wali Nanggroe menilai pendirian RSU Putri Bidadari sebagai investasi kemanusiaan yang tumbuh dari kepekaan sosial dan kepedulian pengusaha Aceh terhadap kesejahteraan rakyat.
> “Investasi di Aceh tidak hanya tentang energi atau infrastruktur. Lebih dari itu, kita ingin mendorong investasi yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat — yakni kesehatan dan kemanusiaan,” tegasnya.
Dengan hadirnya RSU Putri Bidadari, diharapkan masyarakat Aceh tidak lagi harus berobat ke luar daerah, sekaligus menjadi simbol kebangkitan ekonomi dan profesionalisme putra-putri Aceh di bidang medis (Ady)



































