Lebak Banten, AgaraNews.com ,// Pekerjaan proyek Jalan Nasional III yang melintasi wilayah Jalan Raya Bayah-Cibareno KM 32 Desa Desa Cireundeu, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak Banten anggaran APBN tahun 2025, dengan anggaran Rp. 9.288.208.000,00, Kontraktor. CV. SURYA SARI PUTRA, dikabarkan mangkrak dalam beberapa pekan terakhir, Senin (27-10-2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, terhentinya aktivitas pekerjaan di Jalan Raya Bayah – Cibareno ini diduga kuat karena karyawan dan pekerja proyek belum menerima gaji dari pihak pelaksana.
Beberapa pekerja yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah lebih dari satu bulan tidak mendapatkan upah. Kondisi ini membuat mereka memilih berhenti sementara hingga ada kejelasan dari pihak perusahaan.
“Sudah lama nggak ada kegiatan, teman-teman juga banyak yang pulang karena belum digaji,” ungkap salah satu pekerja kepada wartawan, Senin (27/10/2025).
Sementara itu, Aktivis Lebak Selatan Rizwan Comrade angkat bicara terhentinya pengerjaan tersebut menghambat arus lalu lintas dan menimbulkan debu di area proyek. Belum lagi sering terjadi kecelakaan akibat pengerjaan yang belum selesai dan acak-acakan. Saya berharap pihak terkait segera turun tangan agar proyek nasional ini bisa kembali berjalan, “tegasnya.
“Saya heran dengan anggaran lebih dari Rp. 9.288.208.000,00 Milyar yang di anggaran dari APBN tetapi pengerjaan mangkrak, yang akhirnya ini berakibat pada para pengendara yang lewat sering terjadi kecelakaan, apalagi hari ini tidak ada pekerja satupun dilapangan, “jelas Rizwan Comrade.
Rizwan Comrade yang juga pemuda Desa Cireundeu menyayangkan proyek dengan anggaran besar namun dikerjakan asal-asalan sehingga dibiarkan mangkrak dan mengganggu mobilitas kendaraan.
“Jika ini dibiarkan ini akan jadi preseden buruk bagi kontraktor terkait pengerjaan dengan anggaran milyaran, tentu ini diduga kuat ada main mata sehingga proyek mangkrak. Tentu saya akan segera membuat laporan terkait mangkraknya proyek Nasional ini dan mungkin kami akan memblokade bila para pekerja tidak secepatnya upahnya di bayar, “pungkasnya Aktivis Lebak Selatan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kontraktor sebagai pelaksana maupun instansi terkait mengenai penyebab pasti mandeknya pekerjaan dan keterlambatan pembayaran gaji.(Tim/Lia Hambali)



































