Respons Cepat TNI-Polri dan PUPR Tangani Longsor Akibat Hujan Deras di Trenggalek

LIA HAMBALI

- Redaksi

Selasa, 4 November 2025 - 13:49 WIB

50164 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Trenggalek, AgaraNews .com // Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Trenggalek selama sepekan terakhir tidak hanya menambah debit air sungai, tetapi juga memicu terjadinya sejumlah bencana alam di kawasan pegunungan. Salah satunya adalah tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Selasa (4/11/2025), yang menutup total akses jalan poros desa dan sempat melumpuhkan aktivitas warga. Jalur tersebut merupakan satu-satunya akses utama masyarakat, terutama untuk distribusi hasil pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi warga sekitar.

Begitu laporan kejadian diterima, jajaran TNI dan Polri dari Koramil 0806-04/Bendungan dan Polsek Bendungan langsung bergerak cepat menuju lokasi bencana. Mereka bergabung bersama petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek untuk mengevakuasi material longsor yang menutupi badan jalan. Aksi tanggap darurat tersebut dilakukan untuk memastikan akses transportasi warga segera kembali normal.Tim gabungan bekerja tanpa kenal lelah meski kondisi hujan masih mengguyur lokasi. Dengan peralatan manual seperti cangkul dan sekop, petugas dibantu warga membersihkan material lumpur dan batu, sementara alat berat berupa excavator dari PUPR dikerahkan untuk mempercepat pembersihan. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti nyata sinergi kuat antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana di wilayah rawan seperti Trenggalek bagian pegunungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Babinsa Desa Depok, Serma Siswanto, yang memimpin langsung upaya pembersihan di lapangan, menegaskan bahwa seluruh personel gabungan bekerja maksimal agar akses masyarakat segera terbuka kembali. “Kami bersama tim gabungan sejak pagi sudah melakukan pembersihan material longsor. Fokus kami adalah membuka jalan agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan aman,” ujarnya saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.Serma Siswanto juga terus mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan longsor susulan. Ia menjelaskan bahwa secara geografis Kecamatan Bendungan memang berada di kawasan perbukitan yang rawan bencana, terutama saat curah hujan tinggi. “Kami terus mengingatkan warga agar tetap siaga. Jika hujan deras turun, lebih baik menjauh dulu dari lereng atau tebing yang rawan longsor,” pesannya.

Di sisi lain, Dandim 0806/Trenggalek Letkol Inf Isnanto Roy Saputro, S.H., M.Si., memberikan apresiasi terhadap kesigapan jajarannya. Ia menegaskan pentingnya kehadiran Babinsa sebagai ujung tombak satuan teritorial untuk mengetahui kondisi wilayah binaan masing-masing, terutama dalam menghadapi potensi bencana. “Babinsa harus selalu turun langsung ke lapangan, memantau situasi, dan segera bertindak jika ada kejadian seperti ini,” tegasnya.

Letkol Roy juga menekankan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal respons cepat, tetapi juga bagian dari upaya pencegahan. Ia mendorong setiap desa untuk memiliki peta rawan bencana dan jalur evakuasi yang jelas, agar masyarakat dapat bertindak cepat saat menghadapi situasi darurat. “Kesiapan ini penting untuk meminimalkan korban dan kerugian ketika bencana datang,” tambahnya.Sementara itu, Plt Kepala PUPR Trenggalek, Anjang Purwoko, yang juga berada di lokasi, mengatakan bahwa pihaknya telah menempatkan alat berat di beberapa titik strategis untuk mempercepat penanganan darurat. “Kami terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri agar jalur transportasi masyarakat bisa segera kembali normal. Pembersihan akan dilanjutkan sampai semua material longsor benar-benar bersih dan aman dilalui,” ujarnya.

Hingga Selasa siang, proses pembersihan material longsor di Desa Depok masih berlangsung. Sebagian jalur sudah dapat dilalui kendaraan roda dua, namun tim gabungan tetap bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi potensi longsor susulan. Warga desa terlihat ikut membantu dengan semangat gotong royong, mempercepat proses normalisasi akses jalan.

Peristiwa longsor ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana harus menjadi budaya bersama, terutama di wilayah dengan kontur pegunungan seperti Bendungan. Sinergi cepat antara TNI, Polri, PUPR, dan masyarakat terbukti menjadi kunci utama dalam mempercepat pemulihan pascabencana. Harapannya, semangat kolaboratif ini terus dijaga agar setiap potensi bencana dapat dihadapi dengan tanggap dan soliditas tinggi.(Lia Hambali)

Berita Terkait

Pers Mengabdi Untuk Negeri

Berita Terkait

Kamis, 27 November 2025 - 23:50 WIB

Dandim 0209/Labuhanbatu Ikuti Rakor Penanganan Bencana Bersama Menko PMK

Kamis, 27 November 2025 - 23:45 WIB

Yonzipur 1/DD Kerahkan Pasukan dan Alat Berat Bersihkan Longsor di Jalur Tarutung–Sibolga

Kamis, 27 November 2025 - 23:38 WIB

Siaga Bencana, Danramil 01/AK Hadiri Rapat Koordinasi Perkembangan Situasi Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Labuhanbatu Utara

Kamis, 27 November 2025 - 23:11 WIB

Siklon Tropis Senyar Berangsur Mereda, Aceh Kembali Cerah Berawan Sementara Sumatera Utara Bersiap Pulih dari Sisa Hujan

Kamis, 27 November 2025 - 23:05 WIB

Dispenad Lakukan Asistensi ke Penrem 083/Baladhika Jaya, Danrem : Penguatan Penerangan Adalah Kunci Kepercayaan Publik

Kamis, 27 November 2025 - 22:57 WIB

Diduga Libatkan Oknum DPRD Kabupaten Bekasi, Warga Cikarang Mengaku Jadi Korban Pengeroyokan di Restoran Shao Kao

Kamis, 27 November 2025 - 22:54 WIB

LSM GEMPAR Sidoarjo “Gedor” Cabdin Pendidikan, Kasus Pengeluaran Siswa SMAN 1 Taman Disorot : Diduga Minim Transparansi

Kamis, 27 November 2025 - 22:51 WIB

Pemerintah Matangkan Formula Baru UMP 2026, Kenaikan Akan Gunakan Sistem Rentang

Berita Terbaru