DEPOK – agaranews.com, online // Sekber Wartawan Indonesia (SWI) resmi mengangkat tema besar “Pers Mengabdi untuk Negeri” untuk Musyawarah Nasional (Munas) SWI 2026. Tema ini bukan hanya menjadi slogan, tetapi menjadi komitmen kuat SWI dalam memperkuat peran wartawan sebagai garda terdepan penyampai informasi, edukasi publik, dan agen perubahan sosial.
Keputusan tersebut dihasilkan dalam Rapat Koordinasi Panitia Munas SWI 2026 bersama Pengurus DPP, Dewan Etik, dan Dewan Pendiri SWI yang berlangsung dinamis di Kantor Sekretariat Munas SWI 2026, Depok, Kamis (27/11/2025). Suasana rapat berlangsung serius namun penuh semangat karena Munas kali ini dianggap sebagai momentum besar bagi SWI agar lebih dekat dengan masyarakat.
Konsep “Out of The Box”: Munas yang Turun ke Desa dan Libatkan 10.000 Relawan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Munas SWI 2026, yang akan digelar pada 22–25 Mei 2026 di Boyolali, Jawa Tengah, dirancang dengan format berbeda dari Munas sebelumnya. Ketua Panitia Munas SWI 2026, Prof. Dr. Ir. Supiyat Nasir, M.B.A., menyebutkan bahwa Munas kali ini akan menjadi perhelatan akbar yang tidak hanya berisi rapat dan sidang organisasi, tetapi juga aksi nyata yang menyentuh masyarakat.
> “Kita ingin Munas SWI 2026 menjadi bukti nyata bahwa insan pers tidak sekadar meliput, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Karena itu, kita mengusung konsep ‘Out of The Box’. Kegiatan tidak hanya dilakukan di ruang sidang, tetapi turun langsung ke Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel,” ujar Prof. Supiyat.
Dalam konsep besar tersebut, panitia menargetkan kehadiran 10.000 relawan dari unsur Pemerintah Daerah, TNI, Polri, organisasi kepemudaan, insan media, dan masyarakat Boyolali. Mereka akan berkolaborasi dalam kegiatan penanaman pohon skala besar, aksi peduli lingkungan, layanan sosial, serta edukasi berbasis masyarakat.
> “Ini bukan acara seremonial. Ini gerakan sosial yang kita jadikan bagian dari Munas. Kita ingin meninggalkan legacy bagi Boyolali dan bagi Indonesia,” tambahnya.
Dukungan dari Pemerintah Pusat, Pemprov Jateng, hingga Pemdes
Munas SWI 2026 tidak berdiri sendiri. Prof. Supiyat menegaskan bahwa Munas kali ini melibatkan kolaborasi besar antara SWI dengan berbagai pihak strategis, mulai dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Boyolali, hingga Pemerintah Desa Banyuanyar.
“SWI bersama pemda dan stakeholder lainnya sepakat membangun kolaborasi kuat. Semua elemen turun tangan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemkab Boyolali, dan pemdes Banyuanyar siap bersinergi demi suksesnya Munas dan seluruh rangkaian kegiatannya,” jelasnya.
Acara pembukaan Munas 2026 juga akan dirancang lebih menarik dengan menghadirkan Talk Show Nasional yang menghadirkan pembicara dari Dewan Pers, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), Pemprov Jateng, serta pimpinan SWI. Tidak hanya itu, akan ada penandatanganan Prasasti SWI sebagai simbol perjalanan baru organisasi menuju penguatan profesi dan integritas wartawan di seluruh Indonesia.
Rapat Dua Jam yang Menentukan Arah Munas 2026
Rapat koordinasi yang berlangsung selama dua jam tersebut menghasilkan sejumlah keputusan penting, termasuk penetapan struktur lengkap Kepanitiaan Munas SWI 2026. Para peserta rapat sepakat bahwa Munas kali ini harus menjadi yang terbesar, paling berkesan, dan membawa manfaat nyata bagi publik.
Prof. Supiyat menutup rapat dengan penuh optimisme.
> “Mohon doa, dukungan, dan partisipasi semua pihak. Kita ingin Munas SWI 2026 bukan hanya sukses secara acara, tetapi sukses memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bagi dunia pers nasional,” ujarnya.
Tokoh-Tokoh Penting Hadir Lengkap
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Panitia Imam Suwandi, S.Sos., M.I.Kom., Bendahara Panitia Riki, jajaran Pengurus DPP SWI, Bendahara Umum SWI Anwar Nurdin, Dewan Etik SWI Eddie Karsito, serta sejumlah undangan khusus kepanitiaan. Kehadiran lengkap ini menunjukkan keseriusan SWI menjadikan Munas 2026 sebagai momentum besar bagi organisasi. Ady

































