Kuala Lumpur / Medan, 27 November 2025, AgaraNews .com // Siklon Tropis Senyar yang sebelumnya menghempas perairan Selat Malaka dan daratan Sumatra kini telah mendarat di bagian barat Malaysia dan mulai melemah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa dampak ekstrem yang ditimbulkan mulai mereda, meskipun sisa hujan masih dirasakan di beberapa wilayah, terutama Sumatera Utara dan pantai barat Sumatra.
Di Aceh, kondisi cuaca telah beralih ke situasi normal dengan langit cerah berawan hingga berawan pada Kamis (27/11/2025) pukul 22.50 WIB. Data dari situs cuaca menunjukkan suhu di Banda Aceh sekitar 24°C dengan kelembapan mencapai 89% dan langit yang sebagian besar tertutup awan (100% cakupan awan) ¹. Peralihan ini memberi kelegaan bagi warga setelah beberapa hari diterpa hujan ekstrem akibat Senyar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Sumatera Utara masih merasakan sisa-sisa hujan dari siklon tersebut. Peringatan dini BMKG menyebutkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga pukul 00.30 WIB dini hari nanti. Prakiraan cuaca menunjukkan bahwa kondisi di Sumut akan semakin membaik setelah batas waktu peringatan dini berakhir. Sebagai contoh, di Kota Medan, cuaca malam ini tercatat berawan dengan suhu 22–23°C dan masih ada kemungkinan hujan ringan.
Siklon Tropis Senyar sendiri terbentuk dari bibit siklon 95B di Selat Malaka pada 26 November 2025, memicu hujan ekstrem, angin kencang, dan gelombang tinggi di Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat. BMKG telah mengeluarkan peringatan akan potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang laut hingga 2,5–4 meter di wilayah terdampak. Di Malaysia, Senyar juga menyebabkan hujan lebat dan angin kencang di pantai barat, termasuk negeri seperti Kedah, Pulau Pinang, dan Perak, dengan amaran berlaku hingga 29 November 2025.
Kepala BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat meski siklon sudah melemah. “Masyarakat di daerah terdampak diimbau untuk tetap memantau perkembangan cuaca melalui kanal informasi resmi BMKG dan menghindari aktivitas di laut serta area rawan banjir dan longsor,” ujarnya dalam siaran pers.
Pemerintah daerah di Aceh dan Sumatera Utara telah mulai melakukan evaluasi kerusakan dan memastikan aksesibilitas infrastruktur tetap terjaga. “Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk percepatan pemulihan pasca cuaca ekstrem ini,” kata seorang pejabat setempat.
Dengan kondisi yang berangsur membaik, diharapkan aktivitas masyarakat dapat kembali normal dalam beberapa hari ke depan. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat cuaca masih bisa berubah dengan cepat. Warga diimbau untuk selalu mengikuti update dari BMKG dan pihak berwenang demi keselamatan bersama.(Lia Hambali)
( Sumber : BMKG, Tempo, Reuters )


































