Tulang Bawang Lampung – Diduga demi meraih keuntungan pribadi dalam pengerjaan Proyek revitalisasi dan rehabilitasi SMK MMT Penawar Aji, Kecamatan Penawar Aji, Kabupaten Tulang Bawang, yang dibiayai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Pusat, kini terlibat dugaan tidak sesuai juknis, kurang transparan, dan bahkan sarat manipulasi publik yang berpotensi menjadi tindak pidana Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).”Kamis 25/12/2025
Terungkap fakta yang mengejutkan dan menghebohkan jagat maya, seakan-akan publik tak percaya setelah awak media melakukan konfirmasi kepada salah satu media online yang pernah mewawancarai Personel Penunjang Pendidikan (P2S) SMK MMT Penawar Aji dan sempat menerbitkan pemberitaan atas pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sumber di media tersebut mengaku, “Benar, waktu itu kami disuruh Pak Iwan untuk copy-paste berita proyek revitalisasi salah satu SMK yang berada di Kabupaten Pesawaran pada jumat (26/9/2025) yang lalu.
“Dan proyek tersebut diawasi ketat Kejaksaan Negeri (Kejari) dan ada penambahan spesifikasi material di luar Rencana Anggaran Biaya (RAB) pemerintah. “Untuk satu tiang pilar saja kami gunakan 6 batang besi tulang, padahal RAB hanya 4. Kami juga tambah pondasi ‘cakar ayam’ agar bangunan lebih kokoh,” ujarnya, menambahkan bahwa penambahan itu dilakukan secara transparan di bawah pengawasan lembaga penegak hukum, yang kami tulis sesuai petunjuknya,”Ungkapnya
Pak Iwan juga bilang, ‘Ganti saja alamat dan nama sekolahnya, diganti dengan nama dan alamat sekolah kita, yang lain gak usah diganti,”ujar pak Iwan, ya kita hanya ikuti arahan beliau.’ Terkait pembohongan publik atau tidaknya benar atau salahnya dia bilang itu nanti urusannya sendiri, kami hanya mengikuti apa kata beliau, kami juga tidak mau kalau dibilang media tidak kompeten asal-asalan tampa sumber,” Jelasnya kepada awak media
Fakta tersebut semakin memicu pertanyaan tentang akuntabilitas penggunaan dana negara untuk pendidikan revitalisasi dan rehabilitasi SMK MMT Penawar Aji, dan apakah pengawasan yang diklaim benar-benar berjalan efektif. Dugaan ini diharapkan bisa menjadi tantangan yang serius oleh APH, dan lembaga penegak hukum harus bisa menyajikan kebenaran serta bertindak tegas terhadap pelaku jika terbukti melanggar hukum.
Berita ini akan diterbitkan secara bergulir sampai APH menindak lanjuti sampai tuntas
(Red)

































