Sitinjo, Agara News.com // Menjadikan daerah menjadi tempat wisata itu bukanlah hal yang mudah, harus membutuhkan berbagai cara dan aspek. Mulai dari Strategi alam, budaya, sosial dan lain sebagainya. Dikarenakan semua itu mendatangkan ke untungan bagi masyarakat dan Pemerintah setempat. Karna setiap pengunjung untuk ber Darmawisata pasti sudah membawa uang, mulai dari beli tiket masuk / distribusi, beli Sovenir, makan minum, jajanan dan lain sebagainya, dan pengunjung harapannya cuman satu iya itu kepuasan menikmati alam itu sendiri di tempat yang menjadi tujuannya itu, bila itu tidak di dapatkan, si pengunjung pasti berfikir balik untuk kali kedua untuk datang lagi, karna tempat berwisata banyak dan lebih bagus lagi. Jadi, bila setiap pengunjung selalu tidak puas / kurang tertarik, jangan harapkan tempat wisata itu bisa berkembang dan akhirnya bisa Gulti atau Gulung tikar. Nah, itulah kita lihat sedang terjadi di Taman Wisata Iman ( TWI ) Sitinjo Dairi. Pasalnya, pada hari Senin, 27/01/25 yang lalu, awak media ini menyapa dengan beberapa dari pengunjung secara kebetulan dari luar daerah, kata beliau mereka dari Labuhan batu khusus berkunjung ke TWI ini, karna tgl 27/01/25 kebetulan hari libur, jadi kesempatan ini kami gunakan ke TWI ini Pak, tuturnya pada awak media ini. Dan selanjutnya, awak media ini pun bertanya ke Beliau, apa kesan dan pesan bapak setelah berkunjung ke TWI ini pak? Nah, mulailah si pengunjung ini bercerita, katanya,” Sebenarnya hawa dan alamnya cukup bagus, sejuk, jauh dari kebisingan, kita bisa melihat patung-patung menceritakan tentang ke Imanan. Akan tetapi sangat di sayangkan adalah kurangnya perhatian Dinas Pariwisata Pemkab Dairi terhadap TWI ini, alasan saya: coba kita lihat cat bangunan itu sudah kusam, sisik Patung ular raksasa sudah banyak terkelupas, pondok-pondok sudah banyak atapnya bocor, baru di bangunan Patung ular itu ada ruangan, itu seharusnya tempat para pemandu, misalnya ada yang mahu di tanyakan terkait TWI ini merekalah yang memberikan penjelasan kepada pengunjung, terlebih bagi anak-anak, mereka ingin tahu, itu patung apa? Kenapa bisa seperti itu? Nah itu sebenarnya tugas dan tanggung jawab pihak pengelola melalui pemandu menjelaskan! Jadi kami dan rombongan puluhan orang ini merasa kecewa dan tidak puas berdharmawisata ke sini / TWI. Seandainya kami tahu layanannya seperti ini, kami pasti ke daerah lain, ucapnya dengan kecewa. Jadi pesan kami katanya menambahkan,” Pihak dinas terkait ( Dinas Pariwisata maksudnya ) jangan hanya mengambil keuntungan melalui penjualan tiket, tapi perhatikan juga apa yang di butuhkan di TWI ini, karna setiap pengunjung merasa tidak puas dan kecewa, pasti mikir seribu kali untuk berkunjung kembali, karna masih banyak lagi tempat yang lain, ucapnya dengan sangat kecewa.
( Biro Agara News.com_Pakpak Bharat dan Dairi JB )
—–010225—–