Kutalimbaru | Galian c liar tanpa izin yang berada di Desa Silebo Lebo, Dusun Namo Buah, Kecamatan Kutalimbaru terkesan menantang aparat penegak hukum untuk menindak lokasi tersebut.
Pasalnya lokasi galian c tersebut tidak mengantongi ijin dan beroperasi tidak sesuai dengan aturan pemerintah bahkan mirisnya galian tersebut diduga kuat mengambil material di aliran sungai mengaliar yang ada di Desa Tersebut.
Seorang warga yang menjadi sumber kami menjelaskan bahwa dirinya menantikan ketegasan serta tindakan dari aparat penegak hukum Polda Sumut, Polrestabes Medan dan Polsek Kutalimbaru bersama muspika setempat untuk bertindak dikarenakan lokasi galian liar tersebut sangat meresahkan masyarakat, merugikan Negara serta berdampak kerusakan ekosistem lingkundan dan menciptakan pencemaran udara dari alat berat dan armada yang digunakan sebagai pengangkut meterial.
“Tolong Pak Polisi tangkap alat berat di lokasi tersebut, mereka tidak punya izin menggali bahkan diduga mengambil material dari sungai yang kemudian mereka jual kepada pembeli dan itu mereka tidak membayar pajak dan jelas jelas mereka hanya memperkaya diri mereka sendiri dengan merusak alam. Armada mereka menimbulkan debu yang berterbangan,mereka juga menggunakan minyak solar subsidi dari pemerintah. Bisa kita cek ke lokasi apakah mereka memakai minyak industri atau tidak, itukan sudah jelas melanggar undang undang hal tersebut, dimana minyak BBM subsidi hanya digunakan untuk masyarakat bukan malahan digunakan untuk alat berat apalagi alat berat tersebut bekerja di galian liar yang dapat merugikan negara,” tuturnya
Kami tidak habis pikir, lanjutnya kenapa sampai sekarang lokasi tambang galian liar tersebut belum juga dirajia dan ditutup oleh petugas. Saya menduga sudah ada upeti berjalan setiap bulannya makanya tidak ada satu pun yang berani menggerebek lokasi tersebut.
“Dugaan saya sudah ada yang mendapatkan upeti oknumnya makanya tidak ada yang berani menggerebek lokasi tersebut. Kami dengar dengar bawa diduga yang mengelola lokasi tambang galian liar tersebut oknum Kepala Desa yang berinisial Baha alias Gia. Akan tetapi kami heran kenapa aparat penegak hukum belum juga menangkap alat berat dan menutup lokasi galian liar tersebut,” pungkasnya Kamis, 13 Maret 2025
Dir Krimsus Polda Sumut, Kombes Pol Rudi Rifani saat di konfirmasi Jumat 15/3/2025 belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut. (*)