Adanya Bendungan Mampukah Wujudkan Ketahanan Pangan?

ABDIANSYAH,SST

- Redaksi

Jumat, 11 April 2025 - 03:20 WIB

5030 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Rahmi Surainah, M.Pd alumni Pascasarjana Unlam Banjarmasin

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara Raup Muin menekankan pentingnya pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake. Hal ini karena pembangunan bendungan tersebut dapat mewujudkan kedaulatan pangan di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser (PPU), serta menunjang kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hingga saat ini, lahan seluas 74,307 hektar telah dibebaskan pada tahun 2020, mencakup wilayah Kabupaten PPU dan Kabupaten Paser. Sementara pembangunan fisik bendung ini masih menunggu realisasi, dengan perkiraan anggaran sebesar Rp 759,8 miliar. DPRD Kabupaten PPU pun mendesak pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bendungan Gerak Telake diproyeksikan akan memiliki kapasitas besar untuk mendukung irigasi pertanian dan memenuhi kebutuhan air di wilayah PPU, Kabupaten Paser, dan sekitarnya. Memang beberapa tahun lalu, Bendungan Telake sempat masuk dalam PSN, namun karena beberapa alasan tertentu, proyek ini akhirnya dikeluarkan.

Awal tahun 2021, kementerian PUPR mengumumkan lelang pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake dengan anggaran sebesar Rp759,8 miliar, namun dibatalkan karena anggaran lebih diprioritaskan untuk pembangunan Intake Sungai Sepaku di kawasan IKN, Kecamatan Sepaku, PPU. Hingga hari ini, belum tahu sampai kapan Bendung Gerak Sungai Telake akan dianggarkan kembali, kondisi ini memberikan dampak cukup mengkhawatirkan bagi para petani.

Mustahil Wujudkan Ketahanan Pangan

Tidak dapat dipungkiri pembiayaan yang sangat tinggi masih menjadi permasalahan dalam pembangunan bendungan ini. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang mengalami efisiensi anggaran dalam berbagai bidang. Termasuk bidang pertanian atau pangan tak luput dari efisiensi tersebut.

Adanya bendungan Telake merupakan langkah yang baik tetapi belum menyentuh akar persoalan. Jika ditelisik pengairan dalam peningkatan produksi pangan adalah hal teknis yang penting, selain faktor-faktor lain. Misalnya minimnya ketersediaan benih unggul, penyerapan pupuk subsidi ditingkat petani dan keterbatasan SDM petani. Sayangnya semua faktor tersebut diabaikan.

Misalnya terkait lahan, banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan pertambangan, pembangunan gedung perkantoran, perumahan, mall industri, dan pariwisata. Apalagi sejak pembangunan IKN menjadikan keseimbangan alam terganggu, lingkungan semakin terancam bahkan pertanian atau perkebunan terancam rusak akibat banjir maupun ulah para penambang.

Demikianlah tidak bisa berharap pada bendungan sebagai solusi ketahanan pangan. Di sisi lain mekanisme kepemilikan dan pengelolaan lahan justru membuat swasembada pangan hanya mimpi. Para kapital menguasai dan mengeruk lahan, sebaliknya sosok pemimpin sebagai pelayan masyarakat hanya sebagai regulator bukan eksekutor yang wujudkan ketahanan pangan.

Islam Wujudkan Ketahanan Pangan

Sistem kehidupan Islam dengan support sistem lainnya mampu wujudkan ketahanan pangan. Islam memiliki konsep jelas dalam pengelolaan pangan. Dalam hal visi, Islam memandang, pangan adalah salah satu kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi negara. Negara akan melakukan beragam upaya untuk merealisasikannya. Seperti peningkatan produktivitas lahan dan produksi pertanian. Yaitu melalui ekstensifikasi pertanian. Hal ini bisa dilakukan dengan menghidupkan tanah-tanah mati.

Rasulullah Saw bersabda, “Siapa saja yang menghidupkan tanah mati maka tanah itu menjadi miliknya.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud).

Bila terdapat tanah yang ditelantarkan pemiliknya selama tiga tahun, maka hak kepemilikan atas tanah itu akan hilang. Negara mengambil alih lalu mendistribusikannya kepada individu rakyat yang mampu mengelolanya. Dengan begitu, tak ada istilah lahan kosong yang dibiarkan tanpa ada pemanfaatannya untuk kemaslahatan rakyat.

Islam juga mendorong kebijakan intensifikasi pertanian. Yakni optimalisasi lahan pertanian dengan meningkatkan hasil pertanian. Bisa melalui peningkatan kualitas benih, pemanfaatan teknologi, hingga membekali para petani dengan ilmu yang mumpuni. Semua aspek itu akan mendapat dukungan dan fasilitas dari negara.

Selain itu, terkait lahan maka Islam melarang penguasaan lahan dimonopoli oleh para kapital. Hutan, padang rumput, termasuk tambang dan energi serta SDA tidak boleh dikuasai oleh individu atau pengusaha. Kekayaan tersebut milik umum dan negara harus mengelolanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Demikianlah Islam mengatur swasembada pangan dan kekayaan SDA. Selanjutnya terkait pembangunan bendungan maka jika hal itu urgent maka negara akan segera menyelesaikannya untuk kemaslahatan. Dananya tentu saja dari hasil tata kelola SDAE yang benar sesuai syariat selain dari pemasukan pos lainnya. Demikianlah Islam wujudkan ketahanan pangan perlu paradigma kepemimpinan dan sistem kehidupan aturan Islam.
Wallahu’alam…

Berita Terkait

Ketua ASWIN Nagan Raya Desta Bantah Isu Ancaman terhadap Wartawan Nagan Raya
Tgk.Abu Bakar Seorang Stabilitas Dapat Piagam Penghargaan Dari Kepala MIN 3 Nagan Raya
Puluhan Anak Yatim Terima Santunan Dari Brimob Batalyon C Pelopor. 
Pernyataan Rizki Julianda dikecam Sejumlah Anggota DPRK Nagan Raya ainnya
Sejumlah Anggota DPRK Nagan Raya dikecam Pernyataan Rizki Julianda
Atraksi Seni Debus Singa Nagan Tampil Nanti Malam Di Arena PKAB Dalam Rangka HUT Ke 437 Kota Meulaboh
Hindari Banjir : PT Socfindo Seumayam Bersihkan Selokan Dibelakang Rumah Warga Desa Simpang Deli Kampung
Hindari Banjir PT Socfindo Seumayam Bersihkan Solokan Dibelakang Rumah Warga Desa Simpang Deli Kilang

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 23:51 WIB

Hari Sumpah Pemuda ke-97, Polda Metro Jaya Kobarkan Semangat Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu

Selasa, 28 Oktober 2025 - 23:15 WIB

Tekan Angka Kriminalitas, Polsek Sunggal Ungkap 18 Kasus Selama Oktober 2025

Selasa, 28 Oktober 2025 - 22:58 WIB

Big Match 8 Besar Voli Piala Dandim 0610/Cup Memanas, Delapan Desa Berebut Tiket Semifinal

Selasa, 28 Oktober 2025 - 22:21 WIB

Kepala Desa Hutapungkut Julu Dilaporkan ke Bupati Madina dan Polres: Diduga Lakukan Penipuan dan Penggelapan Uang Warga

Selasa, 28 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Fraksi PKS DPRD Medan Sambut Kunjungan Forum Buruh Madani Indonesia

Selasa, 28 Oktober 2025 - 22:09 WIB

Pangdam I/BB Hadiri Sosialisasi Doktrin Pertahanan Negara di Medan

Selasa, 28 Oktober 2025 - 22:03 WIB

Gerak Jalan Sehat dan Senam Bersama Warnai Semarak HUT ke-80 KESAD di Makesdam I/BB

Selasa, 28 Oktober 2025 - 21:59 WIB

Syukuran HUT ke-80 KESAD di Makesdam I/BB Berlangsung Khidmat dan Penuh Kebersamaan

Berita Terbaru