Puluhan Ribu Petani Sarang Walet Jadi Pengangguran, Akibat Lemahnya Industri Sarang Burung Walet

HIDAYAT DESKY

- Redaksi

Senin, 11 Agustus 2025 - 11:18 WIB

50216 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – agaranews.com

Pembina Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara (PPSWN), Benny Hutapea menyampaikan, keluh kesah kepada Presiden Prabowo Subianto, atas kondisi industri Sarang Burung Walet di Indonesia. Dimana industri walet semakin lama semakin menurun, terutama eksportasi produk Sarang Burung Walet ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Menurut pemilik nama panjang Benny Suryo Sabath Hutapea, SH, S.T.h, MH, M.Kn ini mengatakan, sesuai data yang dihimpun selama 6 tahun terakhir terjadi beberapa penurunan ekspor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini disebabkan adanya regulasi dalam bentuk Protokol Perjanjian Perdagangan Sarang Burung Walet antara RI-RRT. Dimana membatasi kadar Nitrit dibawah 30 ppm dan kadar aluminium dibawah 100 ppm.

Selain itu juga disebabkan maraknya ekspor ilegal Sarang Burung Walet, sehingga menyebabkan harga sarang walet turun drastis. Untuk itu PPSWN meminta pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) bisa menertibkan dan menstop perdagangan ekspor ilegal sarang walet.

“Kemudian juga adanya penghentian sementara (suspend) atas 9 perusahaan/eksportir Sarang Burung Walet yang dikenakan oleh Pemerintah RRT dan adanya ekspor ilegal sarang walet ke luar negeri.  Terutama akibat sanksi suspend yang dampaknya sangat terasa sekali,” kata Benny Suryo Sabath Hutapea, Minggu (10/8/2025) di Green Lake City Rukan Fresh Market Blok A No.17 Cipondoh, Tangerang.

Katanya, selain terjadi penurunan pajak ekspor, yang lebih dahsyat lagi adalah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Terutama kepada puluhan ribu tenaga kerja terampil di sektor Sarang Burung Walet.

“Efek domino-nya adalah kepada keluarga-keluarga pekerja yang akhirnya kena PHK. Dimana puluhan ribu pekerja tersebut adalah tulang punggung keluarga,” ucap Benny Hutapea sapaan akrabnya.

Selanjutnya, terjadi penurunan daya beli terhadap keluarga-keluarga pekerja tersebut. Tentunya hal ini juga akan mempengaruhi pendapatan UMKM di sekitar tempat tinggal pekerja tersebut.

“Untuk itu kami dengan kerendahan hati memohon pihak Pemerintah lebih serius dalam mengatasi persoalan suspend tersebut. Bagaimana cara dan strateginya agar pengusaha Sarang Burung Walet bisa ekspor kembali dengan lancar,” pinta Benny Hutapea.

Dirinya merekomendasikan beberapa solusi persoalan kendala ekspor Sarang Burung Walet ini.

Diantaranya,

– Mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum menertibkan dan menstop maraknya ekspor ilegal Sarang Burung Walet, sehingga menyebabkan harga sarang walet turun drastis.

– Menteri Perdagangan harus segera merevisi Permendag No. 51/M-DAG/PER/7/2012 tentang Ketentuan Ekspor Sarang Walet ke RRT.

– Berharap Kementerian Pedaganan RI untuk tidak memberlakukan dan mengevaluasi segala persyaratan yang rumit. Seperti proses registrasi, risk assessment, audit dan pemeriksaan sebelum pengiriman (pre-shipment) untuk produk RRT. Dimana Pemerintah RI dapat mempertimbangkan hal serupa bila terus dihambat.

– Pemerintah diharapkan me-reformasi dan regenerasi bawahannya, serta membuat kebijakan regulasi yang baku secara tertulis. Yang berpihak kepada pelaku usaha, sehingga tidak menimbulkan monopoli regulasi.

“Demikian keluh kesah dari kami Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara (PPSWN). Diharapkan Presiden Prabowo Subianto meningkatkan pendapatan masyarakat dan menyerap lapangan kerja,” pungkas Benny Hutapea. (red)

Berita Terkait

Polda Metro Jaya Sidak Gudang Beras, Pastikan Produsen Tidak Melakukan Penimbunan
Pos Kotis Yonif 751/VJS Gelar Penyuluhan Bela Negara di SMA YPPK Bintang Timur, Bertepatan dengan Hari Pramuka
Krisis Keamanan di PT Barumun Raya.: Polres Padang Lawas Diminta Segera Bertindak
Polsek Dolok Pardamean Giat Bagikan Bendera Merah Putih, Teguhkan Semangat Nasionalisme dan Kamtibmas Menjelang HUT RI ke-80
Babinsa Koramil 03/SB Hadiri BIMTEK Brigade Pangan di Desa Sei Penggantungan
Babinsa Koramil 03/SB Hadiri Survei Lahan Brigade Pangan di Desa Sei Penggantungan
Danramil 03/Sungai Sariak Pimpin Upacara Pemakaman Secara Militer di Tandikek
Gerakan Pangan Murah, Polres Pelabuhan Belawan Sediakan 4 Ton Beras dan 2.000 Liter Minyak Goreng

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:29 WIB

Polda Metro Jaya Sidak Gudang Beras, Pastikan Produsen Tidak Melakukan Penimbunan

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:26 WIB

Pos Kotis Yonif 751/VJS Gelar Penyuluhan Bela Negara di SMA YPPK Bintang Timur, Bertepatan dengan Hari Pramuka

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:22 WIB

Krisis Keamanan di PT Barumun Raya.: Polres Padang Lawas Diminta Segera Bertindak

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:15 WIB

Polsek Dolok Pardamean Giat Bagikan Bendera Merah Putih, Teguhkan Semangat Nasionalisme dan Kamtibmas Menjelang HUT RI ke-80

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:10 WIB

Babinsa Koramil 03/SB Hadiri BIMTEK Brigade Pangan di Desa Sei Penggantungan

Kamis, 14 Agustus 2025 - 17:59 WIB

Danramil 03/Sungai Sariak Pimpin Upacara Pemakaman Secara Militer di Tandikek

Kamis, 14 Agustus 2025 - 17:54 WIB

Gerakan Pangan Murah, Polres Pelabuhan Belawan Sediakan 4 Ton Beras dan 2.000 Liter Minyak Goreng

Kamis, 14 Agustus 2025 - 17:50 WIB

Monang Sitanggang : Semangat dan Motivasi untuk Atlet PASI Karo

Berita Terbaru