Intimidasi di Tawangharjo jadi barometer terpuruknya sistem pemilihan perades di kabupaten pati

REDAKSI JAWA TENGAH

- Redaksi

Selasa, 12 November 2024 - 10:21 WIB

50118 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PATI – AGARANEWS.COM Dugaan kecurangan kecurangan pengisian perades di kabupaten semakin terkuak .

Setelah adanya laporan dari salah satu calon di desa sunggingwarno kecamatan gabus yang sampai viral di medsos medsos kini terkuak lagi adanya temuan kecurangan pengisian perangkat desa yang di duga sampai adanya intimidasi dari sejumlah oknum pemerintahan desa dan dugaan camat juga ikut terlibat .

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sungguh fantastis birokrasi di pemerintahan kabupaten Pati ini .

 

Begitu kentalnya jiwa kolonialisme masih di lestarikan . Bahkan demi sebuah ambisi kekuasaan pun tega berbuat sejauh itu .

Mari kita kupas di bedah redaksi Jawatengah kali ini

 

Kejadian yang sangat heboh di tiktok dan sejumlah media masa yang mengundang dan menyulut kemarahan nitizen adalah adanya intimidasi dari pemerintahan desa yang memaksa mundur mundur calon kamituwo saudara Slamet riyadi bahkan sampai harus menandatangani disaksikan beberapa oknum kades dan camat wedarijaksa dan dikasih kompensasi 200 juta .

 

Dengan adanya itu akhirnya Ratusan warga Dukuh Tapen, Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati mendemo kepala desanya sendiri pada Kamis (7/11). Hal itu dikarenakan kepala dusun Tapen yang terpilih yakni Selamet Riyadi diduga diintimidasi untuk mundur dari rekrutmen perangkat desa.

 

Massa yang datang ke kantor balai desa tampak membawa spanduk berisi sejumlah kritikan. Seperti “Wong Tapen Butuh Keadilan”, “Selamet Ora Kamituwo Kades Lengser”, hingga “Selamet Kamituwoku”.

 

Wakhid, salah seorang perwakilan massa menyebut aksi itu dilakukan untuk mendampingi Selamet Riyadi supaya bisa menjadi kepala dusun Tapen.

 

 

Mereka bahkan mengaku siap mendampingi hingga Selamet dilantik.

 

Diapun menyebut warga desanya marah karena Selamet diduga mendapat intimidasi untuk mundur setelah terpilih sebagai Kadus Tapen. Ia pun mengancam akan melalukan aksi yang lebih besar lagi jika Selamet tidak dilantik.

 

“Tapi kalau mas Selamet tidak dilantik menjadi Kadus Dukuh Tapen kami warga Tapen siap mengawal dan mengeluarkan masa seluruh warga Dukuh Tapen,” tegasnya.

 

Kasus itu bermula saat Selamet mengikuti rekrutmen perangkat desa untuk formasi Kadus Tapen. Dia mendapatkan poin tertinggi dari dua calon lainnya.

 

 

 

Hasil ini telah diumumkan di Balai Desa setempat pada Senin (4/11), setelah sebelumnya diadakan tes pada Jumat (1/11) di Semarang.

 

Hanya saja Selamet mengaku sempat diiming-iming imbalan Rp 200 juta untuk mundur.

 

Peristiwa itu terjadi di punden Singo Padu pada Rabu (6/11) sore. Ternyata di lokasi menurutnya ada camat hingga beberapa kepala desa.

 

“Beliau mengutarakan pertama lanjut sebagai kadus Tapen Tawangharjo yang kedua mundur menjadi kadus sebagai gantinya besok ada pemilihan perangkat kasi pelayanan itu direkomendasikan sama pak inggi. Dan juga sebagai ketidakseimbangannya mendapatkan uang Rp 200 juta,” cerita Slamet.

 

Hal itu pulalah yang membuat pihak keluarganya tidak menerima dan menggelar aksi tersebut.

 

Seusai aksi itu warga kemudian mengembalikan uang Rp 210 juta yang ditaruh dalam kardus untuk dikembalikan kepada Kepala Desa Tawangharjo Sudarmono.

 

Sementara itu, Kades Tawangharjo, Sudarmono dihadapan perwakilan massa aksi hanya meminta maaf atas ketidaknyamanan masyarakat.

 

Dari rentetan alur desa Tawangharjo ini menunjukkan betapa buruknya birokrasi pemerintahan di kabupaten Pati ini .dan lemahnya pengawasan .

Bisa jadi bila diusut satu persatu ada kemungkinan pengisian perangkat ini di jadikan jual beli jabatan berjamaah oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab .

 

Saat diklarifikasi lewat whatsaap PJ bupati Pati sudjarwanto juga enggan berpendapat seolah olah menutupi adanya praktek praktek dari oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.

Reporter : NN, SPN

Sumber.  : liputan

Editor.    : TE JATENG

Berita Terkait

Babinsa Koramil 14/PB Hadir Ke Rumah Tokoh Masyarakat Guna Perkutut Silaturahmi 
Komsos Bersama Warga, Babinsa Juga Rutin Pantau Wilayah Binaan
Babinsa Koramil 0201-04/MK Jalin Silaturahmi Dengan Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Aisyiyah
Komsos Babinsa Dengan Kepala Lingkungan Sarana Dapatkan Informasi Baru
Danramil 07/MT Berikan Wasbang Kepada Siswa-siswi Baru SMP DAN SMA EDU GLOBAL SCHOOL
Babinsa Koramil 14/PB Melaksanakan Komsos Dengan Peternak Puyuh di Desa Binaan
Komsos di Kantor Pos Panur Batu Saat Penyaluran Bantuan Subsidi Upah
Babinsa Ajak Tokoh Masyarakat Ikut Ciptakan Kondusifitas Wilayah

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:34 WIB

Babinsa Koramil 14/PB Hadir Ke Rumah Tokoh Masyarakat Guna Perkutut Silaturahmi 

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:31 WIB

Komsos Bersama Warga, Babinsa Juga Rutin Pantau Wilayah Binaan

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:29 WIB

Babinsa Koramil 0201-04/MK Jalin Silaturahmi Dengan Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Aisyiyah

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:28 WIB

Komsos Babinsa Dengan Kepala Lingkungan Sarana Dapatkan Informasi Baru

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:26 WIB

Danramil 07/MT Berikan Wasbang Kepada Siswa-siswi Baru SMP DAN SMA EDU GLOBAL SCHOOL

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:23 WIB

Komsos di Kantor Pos Panur Batu Saat Penyaluran Bantuan Subsidi Upah

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:21 WIB

Babinsa Ajak Tokoh Masyarakat Ikut Ciptakan Kondusifitas Wilayah

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:20 WIB

Babinsa Koramil Dampingi Pembukaan Masa Ta’aruf Siswa-Siswi Madrasah (Matsama) dengan Sukses

Berita Terbaru

HEADLINE

Komsos Bersama Warga, Babinsa Juga Rutin Pantau Wilayah Binaan

Selasa, 15 Jul 2025 - 17:31 WIB