Nganjuk, AgaraNews. Com // Di pagi buta, mereka melangkah dengan tas lusuh dan semangat yang megah. Jalanan tanah, becek dan berat, menguji tekad di setiap jejak yang lekat.
Jalan yang penuh lumpur dan caci, membuat sepatu mereka tak lagi di kaki. Tak peduli seberapa jauh dan lara yang harus dihadapi, di ujung sana ada ilmu menanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Layaknya anak-anak lainnya, anak-anak di Dusun Suru, Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk juga ingin dapat menuntut ilmu setinggi mungkin. Salah satunya Karisma, demi mengejar mimpi dan cita-citanya menjadi seorang guru, ia harus berjuang setiap harinya menuju sekolahnya di SDN 1 Ngepung, Desa Sumbermiri, Kecamatan Lengkong.
Meski jarak dari rumahnya ke sekolah sekitar 1,5 kilometer dan kondisinya berlumpur, namun hal itu tidak menjadikan kendala sedikit pun. Baginya yang terpenting adalah bisa bersekolah untuk meraih cita-citanya.
“Kalau musim hujan seperti sekarang ini kan jalannya berlumpur, jadi setiap hari kami harus berangkat lebih awal supaya dapat tiba tepat waktu dan tidak terlambat ke sekolah,” kata siswi kelas 5 itu beberapa waktu lalu.
“Meski jauh dan sulit, kami tidak punya pilihan. Bagi kami yang terpenting bisa bersekolah seperti anak-anak lainnya,” imbuhya.
Apa yang dialami oleh Karisma juga diakui oleh Ps. Danramil 0810/13 Lengkong, Lettu Inf Yoyok Krisbiantoro. Bahkan menurutnya, kondisi itu tidak hanya dirasakan oleh Karisma saja, namun juga anak-anak lainnya di Dusun Suru. Khususnya bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
“Untuk anak-anak SD di Dusun Suru kebanyakan sekolahnya di SDN 1 Ngepung, di Desa Sumbermiri. Karena itu sekolah yang paling dekat untuk mereka,” sebut Yoyok di lokasi sasaran pengecoran jalan, Senin (26/5/2025).
Diakui Yoyok, sebenarnya di desa mereka, Desa Lengkong Lor, ada SDN 1 Lengkonglor, tapi jaraknya sekitar 7 kilometer, serta harus melalui jalan pematang sawah dan lewat tengah hutan. Kondisi ini membuat anak-anak Dusun Suru lebih memilih bersekolah di SDN 1 Ngepung.
Tapi kini harapan mulai datang dari tangan-tangan yang tak ingin berpangku tangan. Di balik lorengnya, tangan-tangan baja itu tulus hadir membantu. Jalan yang dulu hanya lumpur dan luka, perlahan berubah jadi jembatan asa.
Jalan sepanjang 1.100 meter itu kini mulai dilakukan pengecoran oleh para prajurit TNI yang manunggal dengan rakyat dalam pelaksanaan TMMD ke-124 Kodim 0810/Nganjuk.
Selaku Dansatgas TMMD, Letkol Inf Andi Sasmito mengungkapkan, peningkatan kondisi jalan itu sangat diperlukan untuk membantu anak-anak di Dusun Suru dalam bersekolah. Terlebih, menurutnya, pendidikan mempunyai peran penting bagi kemajuan bangsa, sehingga diperlukan dukungan nyata melalui perbaikan infrastruktur seperti akses jalan yang semakin baik.
“Untuk lebih memajukan dunia pendidikan, tentunya diperlukan adanya dukungan yang lebih baik dan memadai, salah satunya terkait akses jalan. Jika akses jalannya bagus, tentu anak-anak akan lebih bersemangat dalam bersekolah dan tenaga mereka juga tidak akan banyak terbuang di tengah jalan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Dandim 0810/Nganjuk.
“Bisa dibayangkan, jika mereka setiap harinya harus berjalan kaki dan melalui jalan berlumpur, tentu itu akan menguras tenaga dan berdampak terhadap kemampuan mereka dalam mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah,” lanjutnya.
Senada dengan Andi, Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto pun berharap, perbaikan akses jalan yang menghubungkan Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu dan Desa Sumbermiri, Kecamatan Lengkong itu dapat berbanding lurus dengan kondisi masyarakat di sana yang semakin baik.
“Jalan ini kan fungsinya sangat vital, ketika akses jalannya bagus, tentu kegiatan masyarakat akan lebih lancar. Baik itu untuk aktivitas pertanian, peternakan, jual beli, pendidikan, dan lain sebagainya,” kata Pamen TNI AD abituren Akmil 1998 tersebut.
“Dengan begitu, perlahan tapi pasti, maka kondisi masyarakat pasti juga akan terangkat dan lebih sejahtera,” tambahnya.
Begitu pula dengan sasaran pembuatan sumur bor sebanyak 5 unit dan renovasi Rutilahu (rumah tidak layak huni) sebanyak 13 unit pada TMMD ke-124 Kodim 0810/Nganjuk, Untoro optimis keduanya juga mampu berdampak luas bagi masyarakat.(Lia Hambali)