Kutacane,agaranews.com
Suasana keakraban dan semangat nasionalisme terasa kental pada Jumat malam di Desa Pasbel, Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara. Di salah satu warung kopi populer—Warkop Sena Rebung—Bupati Aceh Tenggara, H. Muhammad Salim Fakhry, SE., MM., hadir langsung di tengah masyarakat untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara Tim Nasional Indonesia melawan Filipina dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Acara nonton bareng (nobar) yang digelar secara terbuka ini diikuti oleh puluhan warga dari berbagai kalangan, mulai dari pemuda, tokoh masyarakat, hingga para pecinta sepak bola lokal. Layar besar dan sistem suara yang disiapkan membuat suasana Warkop Sena Rebung berubah menjadi mini stadion yang dipenuhi sorakan dan yel-yel dukungan untuk tim Garuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Salim Fakhry datang dengan gaya santai, duduk bersahaja di tengah masyarakat, menyapa satu per satu warga yang hadir, dan turut menyemangati tim nasional. Momen kebersamaan ini pun menjadi gambaran kepemimpinan yang terbuka dan dekat dengan rakyat.
> “Kegiatan nobar seperti ini adalah ruang kebersamaan yang positif. Selain untuk mendukung tim nasional, juga menjadi momen silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat. Semangat nasionalisme seperti ini harus terus dijaga,” ujar Bupati saat ditemui di sela-sela acara.
Bupati juga menekankan bahwa interaksi informal seperti ini penting dalam membangun komunikasi dua arah antara pemimpin dan warga. Kehadirannya di tengah masyarakat tanpa jarak menunjukkan komitmennya untuk tetap membumi dan mendengarkan langsung suara rakyat.
> “Kita ingin pemimpin tidak hanya terlihat di ruang formal, tapi juga hadir dalam kehidupan sosial masyarakat. Karena dari sinilah aspirasi dan harapan itu tumbuh,” tambahnya.
Warga yang hadir menyambut antusias kehadiran Bupati. Beberapa bahkan mengungkapkan rasa bangga karena pemimpin daerah mereka ikut turun langsung menikmati hiburan rakyat bersama masyarakat biasa.
Pertandingan malam itu menjadi lebih dari sekadar tontonan olahraga. Ia menjadi simbol kebersamaan dan semangat gotong royong yang terus dijaga oleh masyarakat Aceh Tenggara, khususnya di Desa Pasbel.
Dengan pendekatan kepemimpinan yang humanis dan partisipatif, Bupati H. Muhammad Salim Fakhry sekali lagi menunjukkan bahwa membangun daerah tidak hanya melalui program dan anggaran, tetapi juga melalui kedekatan dan kehadiran nyata di tengah rakyat
(Ady Gegoyong)