Tanah Leluhur yang Dirampas: Kesultanan Asahan Menuntut Keadilan Sejarah

Avatar

- Redaksi

Senin, 28 April 2025 - 01:01 WIB

507 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Asahan |  Ada luka lama yang kini kembali menganga di bumi Asahan. Di balik gemerlap pembangunan dan deretan bangunan megah yang berdiri di atas tanah eks HGU PT Bakrie Sumatera Plantations (BSP), ada kisah pilu tentang warisan yang dilupakan, tentang hak yang dirampas tanpa belas kasihan.

Berbagai keterangan yang dikumpulkan wartawan, Minggu (27/04), Tanah itu, pada hakikatnya, bukanlah tanah kosong tanpa sejarah. Ia adalah milik sah Kesultanan Asahan—sebuah tanah warisan para leluhur, yang pada masa penjajahan Belanda hanya disewakan untuk kebun tembakau selama 75 tahun.

Bukan dijual, bukan diberikan. Perjanjian itu jelas, tercatat, dan kini terungkap kembali lewat bukti-bukti otentik yang tersimpan rapi di Arsip Nasional dan di tangan para ahli waris Kesultanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, keadilan itu dikhianati. Tahun 1958 menjadi saksi ketika negara—atas nama nasionalisasi—merampas seluruh tanah milik Kesultanan Asahan.

Tanpa prosedur yang adil, tanpa kompensasi sepeser pun, tanpa penghormatan kepada sejarah yang melahirkan negeri ini.

Puluhan tahun berlalu. Tanah itu jatuh ke tangan perusahaan swasta, dan kini, setelah masa HGU berakhir, tanah warisan itu diperebutkan seolah tidak bertuan.

Pemerintah daerah berusaha mencatatkannya sebagai aset, kelompok-kelompok tani berebut menggarapnya, sementara suara Kesultanan Asahan kembali dipinggirkan, nyaris tak terdengar.

Tetapi hari ini, warisan itu tidak lagi diam. Para ahli waris& Kesultanan Asahan, berbekal bukti otentik dan semangat yang membara, berdiri untuk menuntut apa yang menjadi hak mereka.

Bukan sekadar lahan, melainkan marwah, harga diri, dan sejarah yang harus dipulihkan. Spanduk-spanduk perlawanan kini terpasang di tanah leluhur mereka—suara yang selama ini dibungkam kini bergema di seluruh penjuru Asahan.

Ini bukan sekadar sengketa lahan. Ini tentang meluruskan sejarah, tentang membela hak yang terampas, tentang menghormati warisan bangsa sendiri.

Karena tanah ini bukan tanah liar. Tanah ini berdarah. Tanah ini bercerita tentang perjuangan, tentang pengorbanan, tentang janji-janji yang pernah dilanggar.

Kini publik tahu, dan publik berhak tahu. Kesultanan Asahan berjuang bukan untuk merebut, tetapi untuk mengembalikan.

Untuk memastikan bahwa sejarah tidak ditulis ulang oleh kekuasaan, bahwa hak yang diwariskan dengan darah dan air mata tidak hilang begitu saja.

Asahan memanggil hati nurani kita. Akankah kita membiarkan warisan ini kembali dikubur oleh kesewenang-wenangan? Ataukah kita berdiri bersama, membela kebenaran yang seharusnya tak pernah tergadaikan?

Karena tanah leluhur bukan untuk diperebutkan—tetapi untuk dikembalikan.(red)

Berita Terkait

Putri Kecil Asal Medan Tembus Final Nasional Ajang Pesona Batik Nusantara 2025
Grasstrack 2025: Semarak HUT Bhayangkara ke-79 di Kisaran I, Sumatera Utara
TNI AL Gagalkan Penyelundupan 4,5 Kg Sabu di Dermaga Belacan Tradisional, Asahan
Sambut Idul Fitri 1446 H. PT.Sawit Sumber Makmur Bagikan Sembako Hingga Santunan Kepada Kaum Dhuafa dan Anak Yatim
Guru Ngaji Menerima Bantuan Bedah Rumah Dari Pj. Bupati Heri Wahyudi
Personil Sat Lantas Melaksanakan Patroli Kibas Bendera Dan Video Situasi Harus Lalu Lintas
Jalan Sigura-Gura Menuju Toba Rusak Parah Bagi Yang Melintas Harus Ekstra Hati-Hati,..!!!
Kodam I/BB Gagalkan Pasokan 20 Kg Sabu Yang Masuk Ke Sumatera Utara 

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 09:40 WIB

Danposramil Deleng Pokhkisen Hadiri gerakan Pangan Murah di Desa Binaan

Rabu, 13 Agustus 2025 - 09:37 WIB

Sukseskan Ketahanan Pangan, Babinsa Dampingi Petani Panen Cabe Hijau

Rabu, 13 Agustus 2025 - 09:35 WIB

Babinsa Posramil Leuser Hadiri Acara Kenduri di Rumah Warga Desa Binaan

Rabu, 13 Agustus 2025 - 09:32 WIB

Warga Dan Anggota SatgasTMMD Reg ke-125 Kodim 0108/Agara Bahu Membahu Kerjakan Pengecoran Jalan

Rabu, 13 Agustus 2025 - 08:55 WIB

Warga dan Satgas TMMD ke-125 Kodim 0108/Agara Bahu Membahu Tuntaskan Pengecoran Jalan di Desa Rikit Bur Dua

Rabu, 13 Agustus 2025 - 02:08 WIB

Kapolresta Pontianak dan Ketua DAD Kota Pontianak Sepakat Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 02:06 WIB

Kapolresta Pontianak Gandeng IKBM Kalbar, Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 02:04 WIB

Kapolda Kalbar Tekankan Respons Cepat dan Pemanfaatan Teknologi di Anev Kamtibmas

Berita Terbaru