Dairi, AgaraNews . Com // Dalam suasana malam yang mencekam, personel Babinsa Koramil 04/Tigalingga bersama Polsek Tigalingga bergerak cepat ke lokasi penemuan sesosok mayat tanpa identitas di pinggiran Sungai Lae Renun, tepatnya di Dusun 3, Nanggar Boang, Desa Sigambir-Gambir, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi. Peristiwa yang mengundang perhatian warga ini pertama kali dilaporkan pada Rabu malam, 11 Juni 2025, sekitar pukul 20.30 WIB setelah warga setempat mendapati sesosok tubuh dalam kondisi telungkup di seberang aliran sungai.Kronologi bermula saat Rendi Siregar (15), seorang pelajar yang hendak menjala ikan di Sungai Lae Renun, menemukan mayat tersebut sekitar pukul 18.00 WIB. Ia segera melaporkan temuannya kepada Kepala Desa Sigambir-Gambir setelah tiba di rumah sekitar pukul 20.00 WIB. Kepala desa, Lesny Purba, kemudian mengerahkan perangkat desa dan masyarakat untuk mendokumentasikan temuan tersebut sebagai bahan laporan resmi. Sekitar pukul 20.30 WIB, video dari lokasi kejadian dikirimkan ke pihak berwenang, dan respon cepat pun dilakukan oleh Babinsa Sertu Parman Sembiring, Sertu Junaidi Koto, dan Bhabinkamtibmas Polsek Tigalingga.
Evakuasi mayat dilakukan secara sinergis oleh tim gabungan yang dipimpin Kapolsek Tigalingga, AKP Iyan Ujung. Pada Kamis dini hari, 12 Juni 2025, tepat pukul 03.35 WIB, jenazah berhasil dibawa ke Dusun 3 sebelum akhirnya dievakuasi menggunakan mobil patroli ke RSUD Sidikalang. Sesampainya di rumah sakit pukul 04.30 WIB, jenazah dibersihkan dan dipersiapkan untuk diserahkan kepada pihak keluarga setelah diidentifikasi.Berdasarkan data identitas yang ditemukan di lokasi, korban diketahui bernama Paian Bintang, 75 tahun, seorang petani asal Desa Bintang, Kecamatan Sidikalang. Ia terakhir kali dilaporkan hilang pada 28 Mei 2025 oleh pihak keluarga. Salah satu anaknya yang merupakan anggota TNI mengenali pakaian dinas harian (PDH) TNI AD yang dikenakan korban sebagai miliknya, yang pernah diberikan kepada sang ayah. Ciri fisik korban antara lain kepala botak, tinggi badan sekitar 170 cm, dan berperawakan sedang.
Langkah tanggap dan kolaboratif dari aparat keamanan dan masyarakat dalam penanganan kejadian ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Selain menjadi bukti kesigapan aparat dalam merespons situasi darurat, penanganan yang cepat juga memungkinkan keluarga korban untuk segera melakukan proses pemakaman di kampung halaman mereka di Desa Bintang (Juma Takar), dengan penuh hormat dan kedamaian. Penemuan ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap warga lanjut usia yang rentan, agar tragedi serupa dapat dicegah di masa mendatang.( Lia Hambali)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
(Prajurit Pena)