Kuta Buluh – Dalam upaya membangun desa yang bersih, nyaman, dan harmonis, Penjabat (Pj) Kepala Desa Kuta Buluh, H. Muhammad Ramli, menginisiasi kegiatan gotong royong yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan. Program ini menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah desa dalam memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Gotong royong yang dilakukan setiap bulan itu melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparatur desa, pemuda, tokoh masyarakat, hingga para ibu rumah tangga. Kegiatan ini tidak hanya terfokus pada kebersihan fisik seperti membersihkan parit, merapikan halaman balai desa, atau menata lingkungan, tetapi juga sebagai wadah mempererat tali silaturahmi antarwarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita ingin menanamkan semangat kebersamaan dan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan. Dengan gotong royong, semua pekerjaan terasa ringan dan manfaatnya bisa dirasakan seluruh warga,” ujar H. Muhammad Ramli dalam keterangannya kepada media lokal seusai kegiatan gotong royong, Sabtu pagi (tanggal bisa ditambahkan).
Menurutnya, gotong royong bukan sekadar kegiatan rutinitas atau formalitas belaka. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan bentuk dari kepedulian sosial dan budaya kerja bersama yang sudah menjadi identitas masyarakat desa. Ia menegaskan pentingnya menjaga tradisi ini agar tidak hilang ditelan zaman.
“Gotong royong bukan hanya tradisi, tetapi juga solusi. Ini adalah cara yang paling efektif dan efisien untuk membangun desa yang kita cintai bersama. Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu atau dua orang. Harus ada kolaborasi dari semua pihak,” tambahnya.
Ramli juga menekankan bahwa budaya gotong royong harus diwariskan kepada generasi muda agar nilai-nilai kebersamaan tetap hidup. Oleh karena itu, ia selalu melibatkan kelompok pemuda dan pelajar dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
“Kami ingin generasi muda tidak asing dengan gotong royong. Ini bagian dari pendidikan karakter juga. Mereka harus tahu bahwa membangun desa bukan hanya tugas kepala desa, tapi tanggung jawab kita bersama,” jelasnya.
Warga Desa Kuta Buluh pun antusias menyambut dan mengikuti kegiatan gotong royong ini. Menurut mereka, kegiatan ini bukan hanya memberi dampak positif terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan, tapi juga membangun komunikasi yang baik antarwarga.
“Dulu mungkin kita sibuk dengan urusan masing-masing. Tapi dengan adanya gotong royong rutin seperti ini, kita bisa saling kenal, saling bantu. Apalagi kalau ada warga yang punya acara atau musibah, kita jadi lebih cepat tahu dan bisa bantu,” kata Rudi, salah satu tokoh pemuda desa.
Sementara itu, ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok PKK juga ikut aktif. Mereka turut menyiapkan konsumsi bagi peserta gotong royong, sambil ikut membersihkan fasilitas umum seperti taman bermain anak dan posyandu.
“Semangat gotong royong ini luar biasa. Kami merasa dilibatkan, dihargai, dan tentu saja ikut merasa bangga karena bisa memberi kontribusi bagi desa,” ujar Yuliana, anggota PKK Desa Kuta Buluh.
Dengan adanya kegiatan ini, Desa Kuta Buluh perlahan-lahan menunjukkan transformasi menjadi desa yang bersih, tertata, dan guyub. Pemerintah desa juga berharap, semangat ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di wilayah tersebut.
“Kalau kita bersatu, kita bisa menyelesaikan banyak hal. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi budaya positif yang diwariskan dari generasi ke generasi,” tutup H. Muhammad Ramli.